Tak Sehandal 4G, Alasan Telkomsel Akhirnya Padamkan 3G

Rahmi Yati
Rabu, 16 Maret 2022 | 18:41 WIB
Karyawan melayani pelanggan di GraPARI Telkomsel Central Park Mall, Jakarta, Senin (20/12/2021). Bisnis/Suselo Jati
Karyawan melayani pelanggan di GraPARI Telkomsel Central Park Mall, Jakarta, Senin (20/12/2021). Bisnis/Suselo Jati
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) mengungkapkan alasan pemadaman jaringan 3G di Tanah Air. Ternyata, teknologi tersebut dinilai tidak sehandal 4G dari beberapa aspek.

Direktur Network Telkomsel Nugroho mengatakan 3G tidak sehandal 4G salah satunya dari segi data communications yang tidak cukup untuk aktivitas sehari-hari.

"3G ini tidak sehandal 4G dalam data communications, kecepatan terbatas," katanya dalam diskusi virtual, Rabu (16/3/2022).

Menurut Nugroho, saat ini dibutuhkan teknologi yang melebihi 3G untuk mendapatkan layanan yang lebih baik. Dalam hal ini, teknologi yang dimaksud bisa 4G bahkan 5G.

Bukan itu saja, dia menyebut terbatasnya spektrum yang dimiliki operator seluler untuk penyelenggaraan layanan saat ini juga menjadi alasan lain dimatikannya jaringan 3G.

"Telkomsel juga membutuhkan sejumlah spektrum dan membuat operator tersebut harus memilih menghentikan layanan 3G. Saat 3G dihentikan, spektrum yang ditinggalkan dapat digunakan oleh layanan lain yakni 4G dan 5G," ucap Nugroho.

Dia menuturkan hasil analisa Telkomsel hingga 2024, perusahaan akan membutuhkan spektrum lebih 60 mghz per site di hampir 60 persen site yang dimiliki Telkomsel.

Dengan demikian, sambungnya, mau tidak mau pilihannya adalah Telkomsel harus menghentikan layanan 3G dan menggunakan spektrum yang digunakan 3G sekarang untuk digunakan oleh layanan 4G maupun 5G.

"Namun penghentian 3G oleh Telkomsel akan dilakukan bertahap. Targetnya bisa selesai paling lambat akhir tahun nanti. Jangan khawatir, Telkomsel mengedepankan kepuasan pelanggan, sehingga proses penghentian layanan 3G migrasi ke 4G dan 5G tidak akan memberikan dampak seluruh pelanggan Telkomsel," tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot menilai Indonesia memang harus meningkatkan teknologi hingga regulasi agar tercapai digitalisasi yang optimal.

Pasalnya, ujar Sigit, dengan adanya upgrading teknologi ini, maka kualitas dan pemerataan infrastruktur menjadi lebih cepat.

"Bila pemadaman 3G ini meningkatkan kesehatan industri dan efisiensi jaringan serta spektrum, maka akan berdampak positif pada transformasi digital. Spektrum juga tidak boleh ada yang sia-sia dengan adanya 2G atau 3G yang efisiensinya relatif rendah ini mengganggu sebenarnya efisiensi jaringan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper