Kemenkominfo: Tak Hanya Huawei, Indonesia Terbuka Ajak Vendor Lain ke IKN

Rahmi Yati
Senin, 7 Maret 2022 | 22:50 WIB
Jembatan Pulau Balang I di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (10/2/2022). Jembatan Pulau Balang menjadi salah satu akses penghubung menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, jembatan tersebut menghubungkan Kota Balikpapan langsung ke Penajam Paser Utara namun hingga kini belum bisa digunakan untuk umum karena akses jalan belum selesai dikerjakan./Antara
Jembatan Pulau Balang I di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (10/2/2022). Jembatan Pulau Balang menjadi salah satu akses penghubung menuju Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, jembatan tersebut menghubungkan Kota Balikpapan langsung ke Penajam Paser Utara namun hingga kini belum bisa digunakan untuk umum karena akses jalan belum selesai dikerjakan./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berencana mengajak Huawei untuk menerapkan teknologi 5G, khususnya untuk pengembangan kota pintar, di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kemenkominfo Ismail mengatakan rencana tersebut baru sebatas penjajakan. Bukan saja Huawei, Indonesia disebutnya terbuka untuk semua vendor dan teknologi yang dibutuhkan.

"Jadi ini sifatnya baru kajian. Ini baru tahap penjajakan dan terbuka untuk semua vendor dan teknologi yang dibutuhkan dan menguntungkan Indonesia," ujarnya, Senin (7/3/2022).

Sementara itu, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional (Mastel) Sigit Puspito Wigati Jarot menilai proyek IKN adalah proyek yang sangat besar dalam berbagai aspek.

Dengan begitu, menurutnya, kerja sama dengan berbagai pihak adalah sebuah keniscayaan, termasuk melibatkan pihak swasta, baik swasta nasional maupun swasta asing yang diharapkan membantu percepatan implementasi proyek IKN tersebut.

"Namun, sebagai sebuah proyek strategis nasional, IKN juga memiliki aspek penting lain, seperti kedaulatan, keamanan, ketahanan nasional dan sejenisnya, sebagaimana biasanya berlaku bagi Ibu Kota sebuah negara. Dan sudah menjadi keharusan untuk mempertimbangkan hal ini juga. Maka perlu dihindari ketergantungan berlebihan pada satu vendor, apalagi vendor asing," tutur Sigit.

Dia menambahkan, alangkah baiknya jika proyek IKN juga dilihat sebagai kesempatan besar untuk membangun kemandirian nasional, bukan hanya dari segi desain, tapi juga dari segi industri dan teknologi sehingga dapat menumbuhkan gairah pertumbuhan industri nasional.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan percepatan pembangunan infrastruktur digital, salah satunya infrastruktur teknologi 5G yang telah diluncurkan secara komersial pada 2021 terus dilakukan.

Johnny menyatakan terus menjajaki kerja sama dengan berbagai pihak untuk penerapan teknologi 5G, khususnya untuk pengembangan kota pintar dan Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Presiden Joko Widodo memiliki kebijakan yang sangat tegas dalam pengembangan TIK. Kami telah mengeluarkan investasi yang cukup besar untuk menjembatani kesenjangan digital di pedesaan. Pada saat yang sama, kami juga ingin menerapkan teknologi terbaru, seperti 5G,” tuturnya dalam siaran pers dikutip Senin (7/3/2022).

Menteri Johnny menyatakan Kemenkominfo membangun kolaborasi penerapan teknologi 5G dengan semua pihak. Pemerintah membuka peluang kerja sama dan berbagi pengetahuan dengan penyedia TIK global, termasuk Huawei.

Menurut Johnny, setelah peluncuran komersial jaringan telekomunikasi 5G tahun lalu, operator telekomunikasi telah memulai operasi awal di 13 kota di Indonesia. Bahkan, pemerintah sedang mempersiapkan spektrum frekuensi radio untuk pemerataan jaringan 5G.

“Tahun ini kami akan mengadakan lelang spektrum. Ibu Kota Negara Baru kami akan menjadi ibu kota yang didukung penuh oleh 5G. Oleh karena itu, kami perlu membangun infrastruktur TIK untuk mendukung operasi 5G di kota otonom,” ucapnya.

Sementara itu, Vice President Huawei untuk Kawasan Asia-Pasifik Jay Chen menilai Indonesia merupakan salah satu mitra paling strategis Huawei dengan perkembangan ekonomi dan transformasi digital yang mengesankan dalam beberapa tahun terakhir.

Dia menyebut, Indonesia berada di jalur cepat adopsi teknologi 5G. Implementasi dan penggunaannya secara penuh dapat menjadi game-changer dan solusi mendasar, baik untuk kota pintar, tata kelola, transportasi, sektor pertambangan, atau perawatan kesehatan.

“Dengan penelitian dan pengembangan komprehensif dalam teknologi 5G sejak 2009, kami dapat mendukung Indonesia dalam mewujudkan tujuan tersebut,” tuturnya.

Jay Chen juga mengaku akan terus berkontribusi untuk memberikan nilai tambah ekosistem digital Indonesia, melalui penguatan infrastruktur 5G dan Cloud, penyiapan talenta digital, dan inisiatif lain.

Ke depannya, keduanya berharap bisa menjajaki lebih jauh ke dalam kolaborasi untuk mendukung perekonomian Indonesia dan industri telekomunikasi untuk melangkah lebih jauh.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Rahmi Yati
Editor : Dwi Nicken Tari
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper