Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan ekosistem digital dan infrastruktur jaringan yang dimiliki GoTo dan Telkomsel akan memudahkan Majamojo untuk merambah industri gim di Indonesia.
Peneliti ekonomi digital Institut for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menyebut, saat ini pasar industri gim online/mobilephone sangat besar di Indonesia.
Adapun menurut data dari We Are Social pada 2021, di Indonesia terdapat sekitar 202,6 juta pengguna internet atau sekitar 73,7 persen dari total populasi (274,9 juta). Kepemilikan smartphone di Indonesia juga menyentuh 98,2 persen dari keseluruhan pengguna internet.
"Menurut saya beberapa gim mampu mempunyai fanbase yang kuat di Indonesia. Mobile Legends, CoD, kemudian ada PUBG merupakan beberapa platform game online yang punya pangsa pasar cukup besar di sini," ujarnya, Minggu (27/2/2022).
Namun, dia melanjutkan, sayangnya beberapa gim yang besar di domestik berasal dari penyedia gim (game developer) dan game publisher dari luar negeri.
Huda mengatakan, langkah Telkomsel dan GoTo membuat Majamojo tepat untuk merespon kondisi pasar gaming di Indonesia. Hal itu didukung GoTo yang mempunyai ekosistem digital yang kuat terutama di sistem pembayaran.
Adapun Telkomsel menurut Huda, memiliki layanan dan fasilitas jaringan internet yang dapa mendukung industri gim online secara langsung. "Terlebih Telkomsel ngembangin 5G jadi saya rasa bisa jadi penambah daya tawar gimyang akan dirilis Majamojo," ujarnya.
Menurut Huda, dengan munculnya Majamojo juga bisa menjadi jalan bagi GoTo untuk bersaing dengan SEA Ltd. yang merupakan perusahaan induk Garena (gim Free Fire).
Sebelumnya Telkomsel melalui anak usahanya PT Telkomsel Ekosistem Digital, dan GoTo melalui PT Aplikasi Multimedia Anak Bangsa (AMAB) kembali bersinergi mengembangkan bisnis gaming untuk pasar Asia Tenggara. Kali ini, kerja sama tersebut diwujudkan dengan membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) PT Games Karya Nusantara, yang mengusung brand perusahaan “Majamojo”.
Majamojo akan fokus menjadi publisher gim dan terutama mengembangkan industri gim mobile yang berbasis pada smartphone.
Menurut survei yang dilakukan Global Web Index dalam GWI Gaming Q4 2020 di 15 negara termasuk Indonesia, dari 19.488 pengguna internet yang juga merupakan pemain gim di usia 16-64 tahun, 76 persen dari mereka mengakses konten gim dari perangkat smartphone.
Adapun lebih dari 24 persen mengakses dan memainkan gim berjenis simulasi dan menjadi jenis gim yang paling banyak dimainkan. Pada 2023 nanti, industri gim global diprediksi akan menghasilkan pendapatan sebesar US$200.
Adapun menurut E-Sport Report : Market Overview yang difrilis DS Innovate pada Juli 2021, dari 934 responden, 56,3 persen memainkan gim Mobile Legend. Konten gim Mobile Legend juga menjadi yang paling banyak ditonton dengan 52,8 persen.
Selain itu, Gopay, dompet digital dari Gojek, menjadi dompet digital yang paling banyak digunakan dalam pembayaran serta pembelian terkait konten gaming.