Bisnis.com, JAKARTA - ICT Institute menyarankan perusahaan operator seluler untuk terus meningkatkan layanan ketimbang mengejar target pertumbuhan pelanggan yang dinilai sulit.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menuturkan jumlah pengguna ponsel sudah melebihi angka populasi di Indonesia atau hampir 350 juta pengguna.
"Nah, sekarang yang dikedepankan adalah kualitas layanan, bukan lagi kuantitas," ujarnya, Selasa (22/2/2022).
Menurutnya, saat ini yang mungkin terjadi adalah orang berpindah operator atau ada generasi baru yang tumbuh dan menggunakan ponsel dengan operator berbeda-beda.
Dia menyarankan bagi penyedia layanan internet atau operator seluler, hal yang harus didorong adalah menawarkan layanan nilai tambah pada pengguna selain hanya mengandalkan akses data agar pendapatan bertambah.
"Sekarang yang utama menopang adalah pelanggan prabayar [90-95 persen]. Dan yang sudah jadi pelanggan dijaga jangan sampai pindah dengan kualitas yang baik," imbuhnya.
Berdasarkan laporan Corporate Presentation 2021, XL Axiata mengalami penurunan jumlah pelanggan prabayar sepanjang 2021 dibandingkan dengan 2020 kendati sudah habis-habisan dalam mendorong dan memperkenalkan produk mereka ke pasar.
Jumlah pelanggan prabayar XL Axiata pada 2020 tercatat sebanyak 56.740.000 pelanggan, sementara itu pada 2021 jumlahnya menjadi 56.590.000 pelanggan, atau berkurang 150.000 pelanggan.
Sementara itu, basis pelanggan PT Indosat Tbk. (ISAT) meningkat sebesar 4,4 persen menjadi 62,9 juta pelanggan pada 2021 dari 60,3 juta pada 2020. Dari jumlah tersebut, pelanggan prabayar tercatat sebanyak 61,3 juta atau meningkat 4,5 persen dari 2020 yang sebanyak 58,7 juta pelanggan.