Privy Bidik 30 Juta Pengguna Baru pada 2022

Ahmad Thovan Sugandi
Kamis, 3 Februari 2022 | 02:05 WIB
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Privy, salah satu perusahaan tanda tangan elektronik, saat ini memiliki lebih dari 18 juta pengguna dan menargetkan penambahan 30 juta pengguna pada 2022.

CEO Privy Marshall Pribadi menyebut identitas digital yang diwadahi Penyelenggara Sertifikat Elektronik (PSrE) yang telah diakui oleh pemerintah memiliki potensi yang sangat besar. 

"Misalnya, dengan pengguna terverifikasi Privy yang telah berjumlah lebih dari 20 juta orang, identitas digital yang kami lakukan sudah dapat digunakan oleh pengguna untuk proses registrasi aman, karena identitas pengguna sudah diverifikasi hingga biometrik wajahnya ke basis data kependudukan Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri," ujarnya, Rabu (2/2/2022).

Marshall menjelaskan identitas digital Privy dapat digunakan untuk proses registrasi atau pendaftaran baik melalui daring maupun luring. Alhasil, pengguna tidak perlu berulang kali mengetikkan data pribadi dan memberikan kartu identitas ketika akan mendaftar kartu kredit, mendaftar berlangganan di media online, dan lain sebagainya.

Ia menambahkan dari sisi institusi juga memiliki keuntungan dengan adanya identitas digital karena tidak perlu berulang kali memverifikasi identitas calon pengguna atau nasabahnya. Pasalnya, identitas digital memberikan keamanan dan perlindungan serta pengalaman digital yang mudah saat melakukan aktivitas hingga transaksi secara daring.

Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir karena PSr telah tersertifikasi sudah memiliki payung hukum yang dinaungi dan dikelola oleh Kemenkominfo.

Selain itu, dia menambahkan penggunaan tanda tangan digital yang tersertifikasi juga dapat membantu mengurangi risiko kejahatan siber seperti pemalsuan identitas dan dokumen.

Penggunaan layanan tanda tangan digital Privy dari tahun ke tahun  diklaim terus mengalami peningkatan signifikan. Pada tahun lalu, Privy telah memiliki 18,5 juta pengguna individu dan dipercaya 1.257 perusahaan. Jumlah tanda tangan yang telah ditandatangani melalui layanan Privy juga meningkat pesat menjadi lebih dari 69 juta tanda tangan per Oktober 2021.

Perkembangan tersebut menurut Marshall banyak dipengaruhi oleh kebijakan work-from-home yang diterapkan berbagai perusahaan selama masa pandemi Covid- 19. Akibatnya, pendapatan Privy diklaim mengalami peningkatan hingga 3 kali lipat tiap tahunnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper