UMKM di Era Digital Perlu Omnichannel, Ini Alasannya

Ahmad Thovan Sugandi
Kamis, 3 Februari 2022 | 11:39 WIB
Pelaku usaha UMKM menyiapkan pesanan pembeli yang bertransaksi secara online. /Bisnis - M. Faisal Nur Ikhsan
Pelaku usaha UMKM menyiapkan pesanan pembeli yang bertransaksi secara online. /Bisnis - M. Faisal Nur Ikhsan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kata.ai, startup bidang teknologi kecerdasan buatan dari Indonesia, dan Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) berkolaborasi untuk menggali lebih dalam mengenai pentingnya peran omnichannel sebagai solusi bagi UMKM di tengah pandemi.

Kedua entitas tersebut memaparkan peran vital layanan pelanggan dalam implementasi omnichannel yang sekarang umum dilakukan oleh pelaku UMKM di Indonesia.

Chief Marketing Officer dan Co-Founder Kata.ai Reynir Fauzan menyebut, pandemi membawa perubahan bagi pola konsumsi masyarakat, transaksi digital kini jadi kegiatan harian. Dengan itu konsumen mengharapkan respons cepat dari penjual, karena terkadang UMKM luput akan pentingnya layanan pelanggan yang responsif.

"Teknologi kami, yaitu Kata Omnichat sebagai satu platform yang menggabungkan layanan WhatsApp dan Instagram ke dalam satu dashboard, sehingga UMKM dapat mengelola layanan konsumen secara efisien," ujarnya dalam rilis, Rabu (2/2/2022).

Menurut Reynir, teknologi tersebut diharapkan akan menjadi angin segar bagi UMKM untuk bisa menjalankan fungsi omnichannel khususnya memaksimalkan penjualan lewat WhatsApp dan Instagram yang mayoritas banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia.

Lewat teknologi Kata Omnichat, admin UMKM tidak perlu repot-repot memantau komunikasi dengan konsumen di channel yang berbeda, melainkan dapat menggunakan satu dashboard untuk berkomunikasi dengan praktis dari beragam channel.

Lewat teknologi Kata Ombichat, Reynir menjelaskan, UMKM akan lebih mudah memetakan kebutuhan konsumen secara spesifik. Tanpa harus mempunyai banyak perangkat untuk memantau komunikasi antar channel, biaya operasional juga lebih murah.

Selain itu, Kata Omnichat juga memberikan kemampuan integrasi agen layanan pelanggan manusia dengan chatbot. Hal itu memungkinkan UMKM yang sudah memiliki basis operasional dan laba yang besar untuk mengkombinasikan agen layanan pelanggan dengan teknologi chatbot.

Berdasarkan riset dari Stella Connect, sebuah lembaga riset customer service di Inggris, mereka mengatakan bahwa 60 persen konsumen akan berhenti belanja pada suatu brand apabila mereka mengalami layanan pelanggan yang tidak baik.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper