Terungkap! Virus Omicron Bisa Bertahan Lebih dari 21 Jam di Kulit

Akbar Evandio
Minggu, 30 Januari 2022 | 14:12 WIB
Ilustrasi Omicron./Antara
Ilustrasi Omicron./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –Peneliti Jepang mengungkap bahwa varian Covid-19 Omicron mampu bertahan di kulit manusia selama lebih dari 21 jam.

Dikutip melalui NDTV, Peneliti dari Kyoto Prefectural University of Medicine, Jepang menyebutkan, kemampuan varian virus baru ini untuk bertahan cukup kuat, bahkan tidak hanya di kulit Omicron juga bisa bertahan lebih dari delapan hari di permukaan plastik.

“Kemungkinan besar hal ini berkontribusi pada penyebarannya yang lebih cepat dibandingkan dengan jenis lain,” kata peneliti asal Jepang, dikutip dari NDTV, Minggu (30/1/2022).

Lebih lanjut, saat ini para peneliti menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus antara strain SARS-CoV-2 Wuhan dan semua varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC).

Studi ini menemukan bahwa varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan kelangsungan hidup lebih dari dua kali lipat lebih lama pada permukaan plastik dan kulit.

"Stabilitas lingkungan yang tinggi dari VOC ini dapat meningkatkan risiko penularan kontak dan berkontribusi pada penyebarannya," katanya.

Tidak hanya itu, studi menunjukkan, pada permukaan plastik, waktu kelangsungan hidup rata-rata dari strain asli selama 56 jam, varian Alpha selama 191,3 jam, varian Beta selama 156,6 jam, varian Gamma selama 59,3 jam, varian Delta selama 114 jam, dan varian Omicron selama 193,5 jam.

Sedangkan pada sampel kulit, waktu bertahan virus rata-rata adalah 8,6 jam untuk versi aslinya, 19,6 jam untuk Alpha, 19,1 jam untuk Beta, 11 jam Gamma, 16,8 jam untuk Delta dan 21,1 jam untuk Omicron.

"Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam waktu bertahan hidup antara varian Alpha dan Beta, dan mereka memiliki stabilitas lingkungan yang serupa, yang konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya," kata para peneliti.

Meskipun varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan sedikit peningkatan resistensi etanol sebagai respons terhadap peningkatan stabilitas lingkungan, tetapi semua VOC pada permukaan kulit sepenuhnya dinonaktifkan oleh paparan etanol 35 persen selama 15 detik.

"Oleh sebab itu, sangat disarankan praktik pengendalian infeksi saat ini, dalam hal kebersihan tangan, menggunakan disinfektan. Seperti yang diusulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia," ujar peneliti.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Edi Suwiknyo
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper