Mengenal Tawon Vespa, Serangga yang Buat Sopir Angkot di Kalimantan Meninggal

Restu Wahyuning Asih
Rabu, 19 Januari 2022 | 09:12 WIB
Ilustrasi tawon vespa atau tawon ndas yang bisa sebabkan kematian pada manusia/flickr.
Ilustrasi tawon vespa atau tawon ndas yang bisa sebabkan kematian pada manusia/flickr.
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Informasi mengenai sopir angkot di Kalimantan Tengah meninggal dunia akibat disengat tawon, viral di media sosial.

Sopir yang bekerja di Jalan Lintas Sei Hanyu-Puruk Cahu tersebut disebut meninggal akibat diserang serangga jenis tawon vespa.

Hal tersebut kemudian dikonfirmasi oleh Peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Menurut Sih Kahono, peneliti di Pusat Riset Biologi BRIN, bekas sengatan yang ada di tubuh sopir angkot tersebut adalah milik tawon vespa.

Ia pun menuturkan, kekuatan racun tawon vespa lebih kuat dari lebah. Frekuensi penyengatan juga penting karena semakin sering menyengat akan semakin kuat sengatannya.

Yang harus diwaspadai adalah bentuk tawon vespa yang dinilai mirip dengan lebah madu.

Tawon vespa affinis mempunyai ukuran tubuh sepanjang kurang lebih tiga sentimeter. Warna tawon ini didominasi hitam dengan gelang warna kuning atau oranye di bagian perutnya.

Serangga ini juga diketahui suka menyerang secara berkelompok. Hal itu juga yang menyebabkan tawon vespa lebih berbahaya dan mematikan.

Tawon juga merupakan hewan teritorial yaitu hewan yang memiliki wilayah sendiri. Sehingga jika ada orang masuk ke dalam wilayahnya, itu bisa menjadi ancaman bagi tawon.

"Tawon mungkin terganggu dengan kedatangan manusia. Sehingga tawon akan mengeluarkan zat feromon sebagai tanda bahwa ada bahaya datang. Akhirnya, karena untuk mempertahankan diri, maka tawon menyerang," tutur Sih Kahono.

Zat feromon tersebut juga yang kadang kala merangsang tawon lain untuk ikut menyerang manusia atau binatang lain yang dinilai mengancam.

Kadang kala sengatan tawon tidak berbahaya. Namun apabila sengatan yang masuk ke dalam tubuh banyak, itu yang bisa menyebabkan alergi hingga kematian.

Korban sengatan tak sampai meninggal, tapi mengalami alergi dengan gejala bengkak. Bengkak tersebut dapat ditangani dengan cara kompres menggunakan es atau obat-obatan antihistamin dan corticosteroid.

Akan tetapi, jika sengatan racun tak ditangani selama 1x24 jam, hiperalergi berlanjut menjadi anafilaksis atau reaksi alergi berat yang dapat menimbulkan risiko sistemik atau merusak organ tubuh.

Terlebih, tawon vespa mempunyai racun sengat sehingga orang yang menerima sengatan cukup banyak dapat mengalami kematian.

Jika tak ditangani dengan tepat, sengatan dapat merusak organ tubuh seperti edema paru akut dan gagal ginjal dalam hitungan hari.

Edema paru akut merupakan kondisi adanya penumpukan cairan di paru-paru yang menyebabkan kesulitan bernapas. Sementara gagal ginjal akut mengakibatkan fungsi ginjal menurun secara drastis.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper