Dugaan Kebocoran Data Pasien Covid-19, Aspek Keamanan Data Jadi Sorotan

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 7 Januari 2022 | 09:47 WIB
Kejahatan online/Ilustrasi-mirror.co.uk
Kejahatan online/Ilustrasi-mirror.co.uk
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menelusuri dugaan kebocoran 6 juta data pasien di Kementerian Kesehatan.

Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi mengatakan Kemenkominfo telah memerintahkan jajaran terkait untuk berkomunikasi secara intensif dengan Kementerian Kesehatan perihal dugaan kebocoran data. Keduanya pun memulai proses penelusuran lebih lanjut.

"Penelusuran sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata Dedy dalam siaran pers, Jumat (7/1/2022).

Dedy menjelaskan Kementerian Kesehatan juga tengah melakukan langkah-langkah internal merespons dugaan kebocoran yang terjadi. Kemenkes  melakukan koordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Atas kejadian ini, Kemenkominfo meminta seluruh penyelenggara sistem elektronik (PSE), baik publik maupun privat, yang mengelola data pribadi untuk secara serius memerhatikan kelayakan dan keandalan pemrosesan data pribadi yang dilakukan oleh PSE.

"Beberapa aspek terkait teknologi, tata kelola, dan sumber daya manusia, harus dikelola secara serius," kata Dedy.

Dalam perkembangan lainnya, Kemenkes melakukan penilaian terhadap dugaan bocornya jutaan data kesehatan masyarakat. Kemenkes juga melakukan evaluasi pada sistem Kemenkes.

“Kami sedang melakukan assessment permasalahan yang terjadi dan mengevaluasi sistem kami,” kata Chief Digital Transformation Office Kementerian Kesehatan Setiaji.

Sebelumnya tersebar kabar bahwa data pasien Covid-19 milik Kemenkes bocor dan dijual di forum gelap atau raid forum. Sebuah akun instagram @ecommurz mengunduh cerita mengenai dugaan bocornya data Kemenkes.

Total ukuran data yang diperjualbelikan mencapai 720 GB. yang terdiri dari 199 GB data elektrokardiogram (EKG), 479 GB data laboratorium, dan 42 GB data radiologi.

Dalam postingannya disebut sumber data berasal dari server pusat Kementerian kesehatan Indonesia. Data yang dijual diduga merupakan data kesehatan milik 6 juta pasien. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper