Infrastruktur TIK Indonesia Defisit SDM, Ini Strategi Kemenkominfo

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 4 Januari 2022 | 07:46 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan penjelasan di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate memberikan penjelasan di Jakarta, Kamis (7/11/2019). Bisnis/Triawanda Tirta Aditya
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Selain infrastruktur, memperbanyak talenta digital menjadi salah satu fokus Kementerian Komunikasi dan Informatika pada tahun ini. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menaruh perhatian pada peningkatan talenta digital pada 2022. 

Infrastruktur digital yang telah terbangun, kata Johnny, harus dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh para talenta digital. Sayangnya, saat ini jumlah talenta di Tanah Air masih terbatas. 

"Kita mempunyai infrastruktur TIK, tapi kita tidak siap dengan sumber daya manusianya," kata Johhny kepada Bisnis, Senin (3/1/2022). 

Untuk memangkas gap talenta digital, tutur Johnny, Kemenkominfo akan menggenjot program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia digital Indonesia dimulai dari tingkat yang paling bawah yaitu basic skills

Kemenkominfo menargetkan pada 2022 sebanyak 12,5 juta masyarakat akan mengikuti Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD). Adapun pencapaian pada 2021, target peserta GNLD mencapai 98,87 persen atau sebanyak 12,3 juta. 

Johnny menekankan tanpa melibatkan dan menghadirkan masyarakat untuk mengambil bagian di dalam ruang digital, maka infrastruktur TIK yang telah terbangun tidak akan optimal pemanfaatannya. 

Kemudian di tingkatan menengah, Kemenkominfo melaksanakan Program Digital Talent Scholarship. Target Program DTS melatih setidaknya 600.000 talenta digital setiap tahun untuk mencapai target ketersediaan 9 juta talenta digital dalam 15 tahun ke depan.

Pada 2021 Kemenkominfo telah menyiapkan 100.000 pelatihan bagi para milenial Indonesia tamatan SLTA dan sarjana. Pada tahun ini, Johnny berharap Digital Talent Scholarship (DTS) dapat melatih sekitar 200.000 peserta. 

"DTS  juga diharapkan bisa kerja sama dengan lebih dari 100 perguruan tinggi di Indonesia dan perusahaan global,” kata Johhny. 

Sekadar informasi, Program GNLD memberikan pelatihan kepada  masyarakat di 34 provinsi dan 514 kabupaten dan kota. Ada empat kurikulum dasar yang diajarkan antara lain kecakapan digital, etika digital, keamanan digital dan budaya digital. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper