Pasar Gim Potensial bagi Operator Telekomunikasi, Simak Prospeknya

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 3 Januari 2022 | 14:40 WIB
Tampilan gim battle royale Fortnite milik Epic Games/Bloomberg
Tampilan gim battle royale Fortnite milik Epic Games/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Minat operator telekomunikasi untuk menggarap pasar industri gim Tanah Air dinilai sebagai langkah di luar dugaan atau out of the box. 

Operator telekomunikasi berpeluang mendapat keuntungan besar dengan menjadi pengembang gim. Tantangannya adalah menarik minat gamers untuk bermain di gim tersebut di tengah banyaknya gim berkualitas di Tanah Air. 

Ketua Bidang Humas & Komunikasi PB Esports Indonesia Ashadi Ang mengatakan dengan terlibat dalam pengembangan game, artinya operator telekomunikasi mencoba untuk mengambil kue secara keseluruhan dari sisi pengembang, pemasaran sampai dengan sisi pembelian item gim

Upaya tersebut akan memberikan keuntungan pendapatan bagi perusahaan telekomunikasi jika gim yang dikembangkan dapat diterima oleh pasar. 

“Bukan hanya dari sisi pendapatan tetapi juga menyerap banyak tenaga kerja dalam pengembangan gim tersebut,” kata Ashadi, Senin (3/1/2022). 

Sekadar informasi, AppsFlyer, perusahaan atribusi dan analitik global, melaporkan total belanja dari pengguna gim di Tanah Air tercatat lebih dari Rp2.000 triliun (setara US$ 140,9 Miliar) pada semester I/2021. Dana tersebut digunakan untuk membeli item, avatar, diamond, coin, dan lainnya di dalam gim.

Kue belanja gim tersebut tidak hanya dinikmati oleh penjual voucer game, juga pengembang gim dan penerbit gim.

Adapun mengenai tantangan bagi perusahaan telekomunikasi tersebut, kata Ashadi, adalah menarik minat gamers di Tanah Air untuk bermain gim yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut.

Jumlah gim, termasuk klasifikasi AAA, di Indonesia sangat banyak. Gamers hanya memilih bermain pada permainan terbaik saja. 

Operator telekomunikasi harus memikirkan strategi agar gamers mau memainkan gim yang mereka keluarkan, dari sebelumnya hanya berpikir menarik gamers bermain di jaringan mereka. 

Ashadi mengatakan pada 2019 jumlah pemain games telah melebih 100 juta pengguna. Para pemain games terus menunggu gim dengan kualitas mumpuni atau dengan klasifikasi AAA.  

Seandainya terdapat sebuah perusahaan dalam negeri yang tertarik untuk mengembangkan game AAA, menurutnya, gim  tersebut berpeluang tumbuh dengan pesat.  

“Kehadiran game AAA dari pengembang lokal tentunya sangat dinantikan oleh seluruh gamers,” kata Ashadi. 

Dia mengatakan PBESI menyambut baik kehadiran pengembang gim AAA secara lokal yang dapat memberikan pengalaman maksimal bagi gamers di Tanah Air. 

Sebelumnya, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Telkomsel Mitra Inovasi membentuk anak usaha bernama PT Telkomsel Ekosistem Digital. 

Dalam keterbukaan informasi, manajemen PT Telkom Indonesia Tbk., yang merupakan induk dari Telkomsel, menyampaikan pendirian Telkomsel Ekosistem Digital fokus dalam pengembangan gim. 

Telkom, melalui Telkomsel dan TMI, ingin memperkuat kompetensi dan kapabilitas di vertikal bisnis game, khususnya gim AAA.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper