Bisnis.com, JAKARTA - PT Telkom Indonesia Tbk. tengah mengkaji rencana Menteri BUMN Erick Thohir mengenai penataan fokus bisnis.
Emiten berkode saham TLKM itu meyakini penataan fokus dan portofolio akan membuat pengembangan ekosistem digital makin optimal dan memberi banyak manfaat bagi perusahaan, masyarakat dan Indonesia.
Senior Vice President Corporate Communication & Investor Relations Telkom Indonesia Ahmad Reza mengatakan sebagai perusahaan BUMN, Telkom mendukung penuh arahan dan kebijakan Kementerian BUMN terkait penataan portofolio.
Penataan tersebut bertujuan untuk meningkatkan value creation yang optimal, baik bagi Telkom Group dan pemangku kepentingan maupun bangsa dan negara.
“Hal ini masih dalam proses kajian untuk memperoleh opsi terbaik agar nantinya dapat memberikan dukungan yang signifikan dalam pengembangan ekosistem digital,” kata Reza, Senin (29/11/2021).
Selain itu, ujar Reza, dengan kajian yang matang, penataan portofolio juga akan mendukung terwujudnya kedaulatan digital Indonesia. Adapun, saat ini Telkom terus melakukan transformasi dan penataan portofolio.
Salah satu yang sudah terealisasi adalah initial public offering (IPO) Mitratel yang bertujuan memperkuat posisi Mitratel sebagai pemain menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, bahkan ke depannya ditargetkan hingga Asia Tenggara.
“Milestone berikutnya yang tengah dikaji Telkom Group adalah unlock value bisnis data center,” kata Reza.
Merujuk pada laporan info memo, pada kuartal III/2021, pendapatan Telkom dari pangkalan data mencapai Rp1,1 triliun, naik 19,7 persen secara tahunan.
Telkom group mengoperasikan 26 fasilitas pangkalan data - dengan 21 domestik dan 5 luar negeri termasuk pangkalan data Tier 3 dan 4 di Jurong Singapura - dengan total kapasitas sekitar 43 Mega watt.
Telkom berpandangan bisnis pangkalan data berpotensi memberikan penilaian yang lebih tinggi daripada bisnis Telekomunikasi.
Untuk membuka nilai potensial dari bisnis pangkalan data, saat ini Telkom sedang dalam proses meninjau dan menilai rencana untuk mengkonsolidasikan bisnis pangkalan data di bawah satu entitas dalam Telkom Group.
Ide konsolidasi tersebut masih dalam kajian dan langkah selanjutnya adalah mengkaji opsi-opsi terbaik yang memberikan manfaat terbesar bagi Perseroan.
“Kami berharap proses itu akan terjadi dalam 2-3 tahun ke depan,” tulis dalam info memo.