Aktivitas Pengiriman Uang Lewat Dana Meningkat 328 Persen

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 20 November 2021 | 09:24 WIB
Seorang warga menggunakan pembayaran nontunai Quick Response Indonesia Standard (QRIS) saat membeli kopi di warung kopi Jalik Rumbuk di Mataram, NTB, Selasa (12/1/2021)./ANTARA FOTO-Ahmad Subaidi
Seorang warga menggunakan pembayaran nontunai Quick Response Indonesia Standard (QRIS) saat membeli kopi di warung kopi Jalik Rumbuk di Mataram, NTB, Selasa (12/1/2021)./ANTARA FOTO-Ahmad Subaidi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - DANA, layanan dompet digital, mencatat aktivitas pengiriman uang dalam aplikasi tersebut meningkat 328 persen pada Oktober 2021, dibandingkan dengan Oktober 2020.

Pada periode tersebut, secara tahunan juga terjadi peningkatan signifikan dalam aktivitas transaksi QRIS (267 persen), pembelian pulsa ponsel (141 persen) pembayaran tagihan (159 persen), dan online commerce (39,9 persen).

Chief Marketing Officer DANA Monita Moerdani mengatakan pertumbuhan tren transaksi digital mengindikasikan meningkatnya penetrasi ekonomi digital yang kian terintegrasi.

Masyarakat juga dinilai makin terbuka untuk menggunakan layanan-layanan digital termasuk dompet digital dan dagang el.

“DANA selalu berupaya menyempurnakan kapabilitas layanan dan memperluas kemitraan maupun sinergi dan kolaborasi agar pengguna dapat terus mengandalkan DANA dalam berbagai aktivitasnya,” kata Monita dalam siaran pers, Sabtu (20/11).

Selain itu, DANA mencatat transaksi online merchant menggunakan dompet digital DANA makin digemari pengguna.

Sebanyak 49 persen dari transaksi online merchant di DANA adalah kalangan muda dengan usia 21 – 30 tahun. Pengguna online merchant dengan dompet digital DANA tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Jawa Barat hingga Maluku dan Papua.

Monita mengatakan meningkatnya penetrasi internet serta makin banyaknya pengguna ponsel cerdas, ditambah dengan regulasi yang mendukung dan kondisi pandemi Covid-19 telah mendorong perubahan gaya hidup konsumen di Indonesia.

Transaksi digital menjadi pilihan yang terindikasi baik dari pertumbuhan jumlah pengguna platform digital maupun nilai transaksi.

“Hal ini menjadi sinyal positif bagi perkembangan industri digital ke depan serta upaya pemulihan ekonomi nasional,” kata Monita.

Merujuk data e-Conomy SEA 2021 (Google, Temasek, Bain & Company), ada 21 juta konsumen digital baru selama pandemi 2020 hingga semester I/2021.

Sebanyak 72 persen dari konsumen baru ini berasal dari area non-metropolitan, yang secara positif menunjukkan peningkatan penetrasi digital di pasar terbesar Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Hafiyyan
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper