Bisnis.com, JAKARTA - Satelit yang telah mengorbit dinilai potensi untuk menjadi cadangan kapasitas bagi Satelit Satria. Secara waktu pembangunan lebih cepat untuk dioperasikan.
Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan satelit berkapasitas 80 Gbps cukup untuk menjadi cadangan bagi satelit Satria.
Dia mengatakan seharusnya satelit cadangan tersebut beroperasi seperti biasa agar kapasitas satelit tidak terbuang sia-sia.
“Kalau salah satu bermasalah bisa diprioritaskan, sehingga kesinambungan bisnis [satelit] tetap berjalan,” kata Ian, Senin (15/11/2021).
Selain itu, menurut Ian, sebaiknya satelit cadangan adalah satelit yang telah berada di orbit.
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) tidak perlu membangun satelit dari awal, untuk menghemat waktu dan biaya.
“Bisa keduanya, yang paling cepat tentu saja menyewa kapasitas milik yang lain, dan tentu yang dipilih juga memiliki redundant [cadangan],” kata Ian.