Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) menyatakan Kemitraan Nusantara Jaya sebagai satu-satunya peserta yang lulus tahap prakualifikasi proyek pengadaan satelit cadangan untuk Satria.
Berdasarkan Berita Acara No: 1201/HBS/BAKTI.31.3/PD.2.02/11/2021 tentang Evaluasi Dokumen Kualifikasi Proyek Penyediaan Hot Backup Satellite yang dilansir dari laman Bakti, Kemitraan Nusantara Jaya dinyatakan lulus pada tahap prakualifikasi.
Pada 12 November 2021, Kelompok Kerja Pemilihan Penyediaan Hot Backup Satellite (“Pokja Pemilihan”) mengumumkan dalam daftar pendek (shortlist), hanya terdapat satu peserta yang lulus pada tahap prakualifikasi yaitu Kemitraan Nusantara Jaya.
“Tahap prakualifikasi baru diputuskan dari segi kemampuan teknis dan finansial,” kata Direktur Utama Bakti Anang Latif kepada Bisnis.com, Senin (15/11/2021).
Anang mengatakan peserta yang lolos tahap ini belum tentu memenangkan proyek. Hal tersebut disebabkan oleh dua hal, pertama, peserta harus memenuhi kriteria teknis yang dipersyaratkan oleh dokumen pengadaan.
“Kedua, harganya pun harus di bawah harga penawaran yang ditetapkan oleh panitia,” kata Anang.
Bakti masih menghitung komponen mana saja yang akan dimasukkan ke dalam proyek satelit cadangan Satria.
Dia juga belum mengetahui apakah akan membangun satelit baru atau menyewa kapasitas satelit lain. Bakti belum dapat diumumkan nilai untuk proyek tersebut.
Sementara itu, Bisnis.com mencoba menelusuri nama Kemitraan Nusantara Jaya melalui internet. Tidak ditemukan perusahaan dengan nama Kemitraan Nusantara Jaya.
Adapun untuk Nusantara Jaya, mesin pencarian Google memperlihatkan beberapa perusahaan mulai dari perusahaan perkebunan sawit hingga distributor pangan.