Nonaktifkan Iklan, Telegram Akan Luncurkan Model Berlangganan

Ithamar Yaomi DC
Selasa, 9 November 2021 | 19:55 WIB
CEO Telegram Pavel Durov memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Menkominfo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (1/8)./ANTARA-Galih Pradipta
CEO Telegram Pavel Durov memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Menkominfo di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Selasa (1/8)./ANTARA-Galih Pradipta
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Telegram Pavel Durov telah mengumumkan Telegram sedang mempersiapkan layanan berlangganan yang bisa menonaktifkan iklan di platform perpesanan.

Durov membuat pengumuman tersebut melalui saluran telegramnya selama akhir pekan. Meskipun dia tidak mengungkapkan harga layanan tersebut, tapi dia mengatakan hal itu akan menjadi ‘langganan murah’.

Langkah ini akan memungkinkan setiap pengguna untuk secara langsung mendukung pengembangan Telegram secara finansial dan tidak pernah melihat iklan resmi di saluran.

Selain itu, Durov juga mengumumkan bahwa perusahaan Telegram sedang menjajaki kemungkinan mengizinkan pemilik saluran untuk menonaktifkan iklan di saluran mereka bagi semua pengguna. Saat ini mereka sedang "menghitung kondisi ekonomi" dalam fitur ini.

Durov mengatakan, “Pengiklan akan segera dapat menempatkan iklan 'tidak terlihat' di saluran mana pun, dengan asumsi ada cukup biaya per tayangan dan tidak akan menghasilkan iklan di saluran tersebut.”

“Langkah-langkah ini akan memungkinkan Telegram untuk mencapai titik impas,” tambahnya.

Telegram akan segera meluncurkan layanan berlangganan

Awalnya Telegram berjanji untuk memberikan layanan pesan gratis, tanpa iklan atau biaya berlangganan. Tetapi ketika perusahaan tersebut tumbuh dalam ukuran dan basis pengguna, sebagian karena para pesaingnya goyah dan sebagian karena layanan itu sendiri menjadi lebih baik, tampaknya mereka tidak lagi beroperasi dengan cara itu. 

Bulan lalu, Telegram meluncurkan "Pesan Bersponsor" yang pada dasarnya adalah iklan yang akan muncul di publik. 

Pesan-pesan ini akan muncul di saluran publik dengan lebih dari 1.000 pelanggan. Mereka tidak akan muncul di daftar obrolan Anda atau percakapan personal dan grup Anda. 

Iklan juga hanya akan berisi tautan ke bot atau saluran Telegram, dengan kata lain aplikasi ini tidak akan menampilkan iklan yang berisi tautan ke platform pihak ketiga. Selain itu, pesan-pesan ini juga akan dibatasi hingga 160 karakter.

Durov mengatakan bahwa Telegram tidak akan memanen data pengguna untuk menargetkan iklan. Sebaliknya, iklan akan didasarkan pada topik saluran. “Prioritas utama kami adalah melindungi data pribadi pengguna kami,” katanya.

Perusahaan Telegram sekarang sedang mempersiapkan layanan berlangganan yang memungkinkan pengguna menonaktifkan semua iklan resmi di saluran Telegram. 

Durov mengatakan fitur tersebut sudah dalam tahap pengembangan dan direncanakan untuk diluncurkan bulan ini. Namun, dia tidak memberikan tanggal atau jangka waktu yang secara pasti.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ithamar Yaomi DC
Sumber : androidheadlines.com
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper