Bisnis.com, JAKARTA – Kaspersky, perusahaan keamanan siber global, menemukan ancaman serangan siber yang menggunakan nama dari drama korea (drakor) yang tengah populer Squid Game.
Pakar keamanan di Kaspersky Anton V. Ivanov menyebutkan terdapat lusinan penipuan dan malware yang mencatut nama Squid Game di dunia mata sekitar sebulan belakangan ini.
Menurutnya, pelaku kejahatan siber tidak mau ketinggalan memanfaatkan popularitas serial asal Korea Selatan ini untuk menebarkan ancaman. Sebab, perusahaan menemukan penyebaran adware, Trojan dan penipuan yang menggunakan nama Squid Game.
“Squid Game yang menjadi daya tarik baru hanyalah masalah waktu. Seperti topik trending lainnya, penjahat dunia maya memiliki firasat bagus tentang apa yang akan berhasil dan apa yang tidak,” ujarnya lewat rilisnya, Sabtu (30/10/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan salah satu modus yang ditemukan, korban diberikan versi animasi gim tersebut. Secara bersamaan, penjahat meluncurkan Trojan untuk mencuri data dari peramban pengguna dan mengirim kembali ke server penyerang.
Pada perangkat korban, terdapat sebuah pintasan atau shortcut dalam sebuah folder, yang bisa digunakan untuk meluncurkan Trojan. Malware ini didistribusikan lewat toko aplikasi tidak resmi.
“Saat Squid Game sedang berkembang pesat di kalangan masyarakat, kami mengamati juga banyak halaman phishing yang menawarkan kostum pemain layaknya di serial; hingga mengundang pengguna untuk memainkan gim serupa secara daring,” katanya.
Penjahat siber juga memanfaatkan "Squid Game" untuk perayaan Halloween, Kaspersky menemukan banyak toko palsu yang menjual kostum serial tersebut.
Penjahat mengaku sebagai toko resmi pernak-pernik "Squid Games". Jika berbelanja di sana, korban berisiko kehilangan uang dan data pribadi seperti alamat email, alamat tempat tinggal dan rincian kartu perbankan.
Selain malware dan toko palsu, Kaspersky juga menemukan laman bermain "Squid Game" versi online dengan janji hadia 100 Binance coin.
Jika memainkan game tersebut, alih-alih mendapat hadiah, korban secara tidak sadar akan mengunduh malware dan kehilangan data mereka.
“Tak perlu dikatakan, akhirnya para target berakhir dengan kehilangan data, uang, hingga malware terinstal di perangkat mereka. Sangat penting bagi pengguna untuk memeriksa keaslian situs web saat mencari sumber untuk streaming acara atau melakukan pembelian merchandise,” ujarnya.
Dia melanjutkan, agar tidak terjebak "Squid Game" palsu ini, pengguna internet disarankan hanya mengakses serial tersebut dari situs resmi dan selalu cek berkas yang diunduh tidak memiliki ekstensi .exe atau .msi.