TaniHub Group Siap Ekspansi ke Sulawesi dan Kalimantan

Akbar Evandio
Selasa, 26 Oktober 2021 | 10:03 WIB
Ilustrasi TaniHub./ Dok. TaniHub
Ilustrasi TaniHub./ Dok. TaniHub
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – TaniHub Group, perusahaan rintisan di bidang teknologi agrikultur (agritech), menandakan tahun kelima pelayanannya dengan mengadakan Taniversary dan berencana ekspansi ke Sulawesi dan Kalimantan.

Chief Marketing Officer TaniHub Group Ritchie Goenawan mengatakan tahun ini perusahaan mengusung tema #AdaUntukMu yang dipilih untuk terus menegaskan bagaimana TaniHub Group melayani masyarakat Indonesia.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kami selalu siap membantu konsumen, mitra, karyawan, dan petani Indonesia dalam memenuhi kebutuhan bahan segar keluarga dan meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia,” katanya dalam siaran pers, Selasa (26/10/2021).

Lebih lanjut, dia menyampaikan pada tahun kelimanya, perusahaan sedang berusaha melakukan ekspansi lebih luas lagi.

“Tahun ini, ekspansi telah menjangkau provinsi Jawa, Bali, hingga Sumatra. Tanihub berencana mengadakan ekspansi ke Sulawesi dan Kalimantan pada 2022,” ujarnya.

Selain itu,  dia menilai ke depan sektor pertanian Indonesia harus mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Seiring berjalannya waktu, satu per satu aspek pertanian mulai memanfaatkan teknologi untuk menjawab tantangan pangan yang dinamis.

“Kita di Indonesia negara yang sangat luas, besar, dan bahan-bahan pangan ini tergantung banyak sekali faktor-faktor lainnya, termasuk cuaca, climate, sama kebutuhan-kebutuhan per daerah masing-masing sehingga teknologi jadi peran solutif,” katanya lewat wawancara terbatas, Senin (25/10/2021).

Dia melanjutkan, peran teknologi dapat memantau dan memprediksi kebutuhan-kebutuhan pangan masyarakat di berbagai daerah. Jika industri agritech dan e-grocery ingin cepat tanggap, mereka haruslah preaktif, bukan reaktif.

“Tidak reaktif, tapi preaktif. Biar kita bisa lebih memprediksi daerah mana, kebutuhannya apa aja, dan jumlahnya berapa. Dan kita sudah mulai pergi ke hulunya, menyiapkan bersama para petani, menggunakan transportasi kah, storing, processing, grading, dan lain-lain,” ujarnya.

Langkah itu menurutnya akan membuat akan membuat industri agritech bisa jauh lebih siap, distribusinya lebih cepat, dan lebih bisa diandalkan saat pesanan datang baik dari pelanggan B2B (business to business) maupun pelanggan B2C (business to consumer).

“Tidak bisa dipungkiri, ya, bahwa distribusi bahan fisik di Indonesia akan selalu jadi tantangan besar sekali. Kita juga bersyukur ekosistem logistik di seluruh Indonesia berkembang pesat. Jadi kita bermitra dengan sebanyak mungkin third party logistik,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper