Bisnis.com, SOLO - Selama beberapa hari ke depan, matahari berada di atas Pulau Jawa karena sumbu rotasi bumi yang miring 66,6° terhadap ekliptika.
Peneliti Pusat Riset Sains Antariksa (Pussainsa) Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang, menjelaskan fenomena tersebut membuat Matahari tidak selalu berada di atas garis katulistiwa melainkan berada di lintang 23,4°LU (garis balik utara) hingga 23,4°LS (garis balik selatan).
Akibatnya, wilayah yang terletak di antara dua garis balik ini dimungkinkan mengalami matahari di atas tempat tersebut ketika tengah hari sebanyak dua kali setahun. Kasus khusus, untuk wilayah sekitar garis katulistiwa akan mengalami matahari di atas garis katulistiwa ketika Ekuinoks Maret dan Ekuinoks September.
“Pulau Jawa terletak di antara lintang 6°-8°LS atau berada di sebelah selatan garis katulistiwa. Sehingga, Matahari akan berada di atas pulau Jawa beberapa hari setelah Ekuinoks September dan beberapa hari sebelum Ekuinoks Maret,” ujar Andi.
Andi menyebutkan bahwa dampak fenomena ini terlihat ketika tengah hari, yakni tidak ada bayangan yang terbentuk dari benda tegak tak berongga. Oleh karenanya, fenomena ini disebut juga sebagai Hari Tanpa Bayangan di Pulau Jawa.
Selain itu, saat tengah hari, ketika sinar matahari datang tegak lurus permukaan bumi, intensitas radiasi matahari akan maksimum. Dengan demikian, ketika tutupan awan sangat minim, suhu permukaan bumi saat siang hari akan maksimum.
“Untuk mengecek hilangnya bayangan saat tengah hari ketika Hari Tanpa Bayangan, siapkan benda tegak seperti tongkat, tiang, spidol, botol. Letakkan benda di permukaan yang rata. Jika tidak ada, dapat menggunakan bandulan dalam keadaan setimbang. Kalibrasikan jam yang akan digunakan untuk menandai waktu melalui jam.bmkg.go.id. Kemudian amati bayangan yang dihasilkan oleh benda pada tanggal dan jam yang sudah ditentukan,” terang Andi.
Lebih jauh, Andi lalu mengimbau supaya masyarakat mengkondisikan tubuhnya agar selalu terhidrasi dengan baik, serta menggunakan alat pelindung seperti tabir surya, payung, topi atau alat pelindung lainnya.
Lepas dari itu, berikut jadwal Hari Tanpa Bayangan di sejumlah kota di Pulau Jawa dan Madura:
Minggu, 10 Oktober 2021
Bogor: Pukul 11.39.51 WIB
Subang: Pukul 11.36.01 WIB
Sumedang: Pukul 11.35.02 WIB
Cirebon: Pukul 11.32.47 WIB
Losari: Pukul 11.31.45 WIB
Tegal: Pukul 11.30.27 WIB
Pekalongan: Pukul 11.28.19 WIB
Jepara: Pukul 11.24.17 WIB
Senin, 11 Oktober 2021
Pelabuhan Ratu: Pukul 11.40.32 WIB
Sukabumi: Pukul 11.39.02 WIB
Bandung: Pukul 11.36.19 WIB
Semarang: Pukul 11.25.07 WIB
Purwodadi: Pukul 11.23.05 WIB
Lasem: Pukul 11.21.12 WIB
Bojonegoro: Pukul 11.19.13 WIB
Lamongan: Pukul 11.17.05 WIB
Surabaya : Pukul 11.15.44 WIB
Sampang : Pukul 11.13.48 WIB
Sumenep : Pukul 11.11.18 WIB
Kep. Kangean: Pukul 11.04.45 WIB
Selasa, 12 Oktober 2021
Garut: Pukul 11.34.56 WIB
Tasikmalaya : Pukul 11.34.56 WIB
Banjar: Pukul 11.32.21 WIB
Majenang : Pukul 11.31.26 WIB
Purbalingga: Pukul 11.29.02 WIB
Wonosobo: Pukul 11.26.53 WIB
Magelang : Pukul 11.25.38 WIB
Surakarta : Pukul 11.23.10 WIB
Madiun : Pukul 11.20.24 WIB
Nganjuk: Pukul 11.18.53 WIB
Jombang: Pukul 11.17.34 WIB
Pasuruan: Pukul 11.14.54 WIB
Rabu, 13 Oktober 2021
Pameungpeuk: Pukul 11.35.42 WIB
Pangandaran: Pukul 11.31.39 WIB
Cilacap: Pukul 11.30.05 WIB
Kebumen: Pukul 11.27.31 WIB
Yogyakarta: Pukul 11.24.27 WIB
Wonogiri: Pukul 11.22.25 WIB
Ponorogo: Pukul 11.20.24 WIB
Kediri: Pukul 11.18.11 WIB
Malang: Pukul 11.15.44 WIB
Bondowoso: Pukul 11.10.59 WIB
Situbondo: Pukul 11.10.13 WIB
Pacitan: Pukul 11.21.44 WIB
Trenggalek: Pukul 11.19.12 WIB
Kamis, 14 Oktober 2021
Blitar: Pukul 11.17.21 WIB
Kepanjen: Pukul 11.15.44 WIB
Lumajang: Pukul 11.13.07 WIB
Jember: Pukul 11.11.13 WIB
Banyuwangi : Pukul 11.08.35 WIB
