Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Komunikasi dan Informatika berencana menggelar lelang frekuensi tahun depan. Kandidatnya adalah pita frekuensi 700MHz.
Tidak hanya itu, untuk mendukung penggelaran 5G, Kemenkominfo juga menyiapkan akan menyiapkan lita milimeter wave.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan pemerintah selalu berusaha menghadirkan spektrum frekuensi untuk kepentingan telekomunikasi yang makin efisien dan optimal.
Pada tahun depan, terdapat beberapa potensi spektrum frekuensi yang dapat dilelang salah satunya adalah pita frekuensi 700MHz. Peralihan siaran analog ke digital akan menyisakan spektrum frekuensi sekitar 112MHz yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.
“Pita frekuensi 700MHz hasil dari digital dividend,” kata Johnny di Jakarta, Rabu (29/9/2021).
Selain itu, sambungnya, ada juga beberapa spektrum frekuensi di 3,5GHz yang bisa dilelang, yang saat ini sedang didiskusikan migrasi pemanfaatannya untuk optimalisasi spektrum.
Johnny mengatakan dalam rangka dukungan untuk 5G pemerintah juga terus mematangkan pita frekuensi di gelombang milimeter atau milimeter wave 26 GHz- 28GHz.
Sekadar informasi saat ini Smartfren tengah melakukan uji coba 5G di pita 26GHz. Uji coba dilakukan di galeri Smartfren di Sabang, Jakarta.
Johnny menuturkan kebutuhan terhadap frekuensi di Indonesia sangat besar. Ia pun memperkirakan hingga 2024 Indonesia butuh sekitar 2047 MHz.
“Oleh sebab itu kita harus melakukan framing dan refarming sekitar 1310MHz, karena saat ini yang tersedia hanya 737MHz,” kata Johnny.
Sebelumnya, pemerintah baru saja merampungkan refarming spektrum frekuensi 2,3 Ghz. Upaya ini membuat spektrum frekuensi Smartfren, Telkomsel, dan Berca Hardayaperkasa di pita 2,3 GHz menjadi terhubung. Dampak dari kegiatan ini, kata Johnny, adalah perbaikan layanan yang diterima oleh masyarakat.
“Terjadi perbaikan kualitas layanan bagi pelanggan di jaringan 4G maupun 5G,” kata Johnny.