Bisnis.com, JAKARTA—Persaingan layanan 5G antar operator menghadirkan beragam strategi komersialisasi. Saat ini baru ada PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) yang menghadirkan komersialisasi 5G lewat modem Telkomsel Orbit.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan layanan modem seperti mobile broadband akan menarik minat pasar. Tak hanya itu, model fixed broadband juga merupakan salah satu komersialisasi dari 5G.
“Selain mobile yang masih butuh waktu, yang mungkin menarik bagi pasar adalah fixed broadband. Oleh karena itu, layanan seperti Orbit akan laku ke depannya,” katanya pada Bisnis, Minggu (26/9/2021).
Meskipun komersialisasi layanan 5G adalah ide yang menarik, Heru menyarankan adanya subsidi seperti Fiber To The Home (FTTH) yang menyediakan modem gratis. Jika tidak ada subsidi, layanan modem 5G akan sulit bersaing dengan FTTH.
Sementara itu, persaingan layanan FTTH di Indonesia diisi oleh Biznet, IndieHome, First media, MNC Play, dan MyRepublic.
“Tarif berdasar kecepatan saja. Sudah ada referensi dari FTTH. Dan untuk menarik perhatian pasar, harus lebih murah daripada FTTH,” kata Heru.