Tokopedia Dorong Digitalisasi Pasar Tradisional

Media Digital
Jumat, 10 September 2021 | 18:38 WIB
Foto: dok. Tokopedia
Foto: dok. Tokopedia
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pandemi Covid-19 memberikan imbas yang cukup besar bagi perekonomian riil masyarakat, seperti kegiatan niaga di pasar tradisional. Padahal, pasar rakyat tersebut masih memainkan peran signifikan bagi memenuhi kebutuhan masyarakat.
Sebagaimana ditunjukkan data Badan Pusat Statistik (BPS), hingga 2019, jumlah pasar tradisional di Indonesia mencapai 15.657 unit. Dari jumlah pasar itu, terdapat jutaan pedagang dan tenaga kerja yang menggantungkan hidup.

Sementara, berdasarkan data DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DPP IKAPPI), terdapat sekitar lima juta pedagang pasar dari 12 juta atau 43% pedagang pasar tradisional di berbagai daerah terpaksa tutup. Mereka merasakan imbas pandemi yang membuat pasar menjadi sepi dan minim pembeli.

Mencermati situasi itu, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mendorong adanya digitalisasi transaksi dan proses layanan pasar tradisional. Hal ini pun sejalan dengan dorongan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa pedagang tradisional harus segera difasilitasi agar tetap bersaing di tengah era transaksi daring.

Untuk itu, Kemendag menyatakan akan segera menyinergikan pasar offline menjadi online. Langkah awalnya dimulai dari menghimpun data pasar-pasar rakyat.

Kemendag juga menggandeng perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, sebagai mitra strategis melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Peningkatan Daya Saing dan Penyediaan Fasilitas Ruang Promosi melalui Digitalisasi Pasar Rakyat dengan Memanfaatkan Aplikasi Tokopedia.

Melalui kemitraan ini, Tokopedia akan memberikan fasilitas ruang promosi melalui pembukaan akun pasar rakyat di platform Tokopedia. “Kerja sama ini diharapkan dapat membantu para pedagang pasar rakyat dalam meningkatkan penjualannya secara daring,” kata Wamendag, Jerry Sambuaga.

Di lain pihak, Tokopedia telah berperan aktif mengawal transformasi digital berbagai pasar tradisional termasuk di Yogyakarta dan Makassar. Usaha tersebut merupakan bagian dari inisiatif hyperlocal ini demi membantu pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi sekaligus mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital di Indonesia.

Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia Emmiryzan mengungkapkan digitalisasi pasar tradisional merupakan salah satu wujud inisiatif Tokopedia untuk meningkatkan daya saing para penjual di pasar tradisional berbagai daerah melalui pemanfaatan teknologi. Ini diharapkan bisa berkontribusi untuk perekonomian daerah.

“Kami berkolaborasi dengan Kementerian Perdagangan RI dan pemerintah daerah untuk memberikan pendampingan dan edukasi yang intensif kepada pengurus pasar maupun koperasi pasar dalam berbagai bentuk serta menyediakan wadah untuk saling berbagi dan bertukar informasi,” tuturnya.

Dia melanjutkan, saat ini tujuh pasar digital telah bergabung di Tokopedia yakni Pasar Cikurubuk di Tasikmalaya, Sabilulungan di Kabupaten Bandung, Pasar Cihapit di Kota Bandung, Beringharjo di Yogyakarta, Pasar Anyar di Tangerang, Kampung Baru dan Pa'baeng-baeng Timur di Makassar.

“Sejak diluncurkan pada November 2020, Pasar Pasar Sehat Sabilulungan Cicalengka, misalnya, telah menyokong ratusan pedagang setempat yang terdampak pandemi. Sedangkan, sejak bergabung dengan Tokopedia pada April 2020, perlahan jumlah produk terjual di Pasar Cikurubuk Online mencapai lebih dari 40.000 produk,” terang Emmiryzan.

Menurutnya, pengelola Pasar Beringharjo di Yogyakarta bahkan pada Juni 2021 telah memfasilitasi puluhan pedagang pasar berjualan melalui pemanfaatan platform Tokopedia di tengah pandemi.

Hal sama juga dilakukan pengelola Pasar Kampung Baru dan Pasar Pa'baeng-baeng Timur di Makassar. Sejak Juli 2021 pun telah mengakomodir puluhan pedagang pada platform digital.

Di masa mendatang, Tokopedia akan memperbanyak kerja sama dengan pemerintah daerah di berbagai penjuru Indonesia untuk mendigitalisasi berbagai pasar tradisional. “Yang akan diwujudkan dalam waktu dekat adalah digitalisasi pasar tradisional di Provinsi Jawa Timur dan Bali,” pungkas Emmiryzan

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper