Ekosistem Matang Gojek dan Grab Jadi Penolong Startup Penerima Investasi

Leo Dwi Jatmiko
Jumat, 10 September 2021 | 06:17 WIB
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Mayestik, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengemudi ojek online menunggu penumpang di kawasan Mayestik, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Ekosistem matang yang dimiliki Gojek dan Grab diyakini menjadi penolong bagi perusahaan rintisan yang mendapat investasi dari unit usaha permodalan kedua raksasa transportasi daring tersebut. 

Managing Partner Ideosource VC & Gayo Capital Edward Ismawan Wihardja mengatakan tantangan dalam berinvestasi di perusahaan yang bergerak di vertikal ‘ceruk’ adalah skalabilitas dan ukuran pangsa pasar yang dimiliki. 

Sektor vertikal ceruk tentu tidak memiliki pangsa pasar sebesar vertikal yang lebih matang. Meski demikian, masalah ini dapat diselesaikan dengan ekosistem matang yang dimiliki oleh Gojek dan Grab mengingat keduanya adalah perusahaan super aplikasi.  

“Karena didukung oleh ekosistem yang sudah besar dari masing-masing superapps, kemungkinan untuk masuk sebagai layanan mainstream jadi lebih mudah,” kata Edward kepada Bisnis, Kamis (9/9/2021). 

Edward mengatakan setiap super apps - seperti Gojek dan Grab - menginginkan ekosistem yang ‘berseberangan’ agar bisa mengisi fitur yang ada di super apps tersebut. 

Pendanaan di vertikal yang berbeda-beda akan membuat vertikal ceruk melengkapi sektor yang belum ada.

Sementara itu, Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan dalam memilih vertikal yang berseberangan, Gojek dan Grab tidak sembarangan. 

Perusahaan rintisan yang akan menerima investasi adalah perusahaan dengan proses bisnis menguntungkan di tengah kondisi pandemi.

Meskipun perusahaan tersebut memiliki teknologi yang mumpuni dan disruptif, kata Tesar, tidak menjadi kriteria untuk disuntikan modal, jika tidak profit. 

“Perusahaan di sektor perjalanan dan fesyen tidak akan dilirik. Makanya Go Ventures menyuntik startup di sektor kebutuhan sehari-hari [grocery],” kata Tesar. 

Pada awal September 2021, Go Ventures memimpin pendanaan kepada startup Segari dengan nilai investasi sebesar Rp227,6 miliar. SIG, Alfamart, Gunung Sewu Group, dan Intrinity Capital juga terlibat dalam pendanaan Seri A tersebut.  

Segari adalah perusahaan rintisan yang bergerak di sektor kebutuhan sehari-hari. Perusahaan akan menggunakan dana tersebut untuk memperkuat infrastruktur dan memastikan proses lebih efisien dari petani ke konsumen. 

Selain ke ke Segari, Go Ventures juga telah berinvestasi ke perusahaan rintisan dengan model yang hampir sama seperti KitaBeli, FoodMarketHub, dan eFishery (FRESH). 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper