Startup di Tiga Sektor Ini Berpeluang IPO Lewat SPAC

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 8 September 2021 | 13:00 WIB
Ilustrasi startup/
Ilustrasi startup/
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan rintisan di bidang finansial, edukasi dan kesehatan teknologi dinilai masih berpeluang untuk melakukan penawaran umum perdana melalui SPAC. Animo investor di bidang ini masih tinggi.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan selain kredibilitas perusahaan SPAC, produk yang dijalankan oler perusahaan rintisan yang akan menerima investasi juga menjadi pertimbangan investor dalam berinvestasi.

Menurutnya meski kepercayaan terhadap perusahaan SPAC sedang tidak terlalu bagus, jika perusahaan rintisan yang berada di dalamnya memiliki produk di sektor yang menjanjikan, peluang investor untuk berinvestasi masih terbuka.

“Finansial, pendidikan dan kesehatan teknologi masih ada inovasi di tengah pandemi. Peluang untuk IPO masih terbuka,” kata Tesar, Selasa (7/9/2021).

Adapun jika kepercayaan investor terhadap SPAC sedang turun, dan startup yang berada di dalamnya bergerak di sektor yang juga sedang turun, maka antusias investor akan rendah di perusahaan tersebut. Hal ini, menurut Tesar, yang sedang terjadi di Traveloka.

“Perusahaan SPAC-nya pamornya sedang turun, kemudian produk sektornya juga sedang turun. Ini kan kita tidak tahu sampai kapan,” kata Tesar.

Untuk menghimpun dana di pasar modal lewat jalur tradisional, kata Tesar, juga tidak mudah. Sebab, Traveloka harus terlebih dahulu mencatatkan kinerja yang positif di tengah pandemi Covid-19.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang penginapan dan perjalanan, menurut Tesar, kinerja positif sulit tercapai.

Diketahui akibat pandemi Covid-19, Traveloka sempat melakukan PHK terhadap 100 pekerja mereka pada April 2020. Traveloka juga harus memproses pengembalian 150.000 tiket pada Agustus 2020, dengan total nilai mencapai Rp1,4 triliun.

Pada Oktober 2020, arah bisnis Traveloka mulai cemerlang. Traveloka menyatakan sudah mulai pulih, dengan total transaksi hotel telah mencapai 75 persen dari sebelum pandemi Covid-19. Adapun transaksi tiket pesawat masih rendah.

Pada 2021, terdengar kabar bahwa perusahaan tersebut bakal melakukan penawaran umum perdana di Amerika Serikat. Februari 2021, Chief Executive Officer Traveloka Ferry Unardi dalam sebuah wawancara mengatakan, pilihan melantai di bursa melalui jalur SPAC merupakan cara yang efisien.

Traveloka juga tidak menutup kemungkinan untuk melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah resmi melantai di AS. Kapitalisasi pasar Traveloka diperkirkan mencapai US$2,75 miliar. Sayangnya pandemi Covid-19 pada pertengahan Juni 2021 makin parah, yang membuat pemerintah memperketat pergerakan masyarakat.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper