Bisnis.com, JAKARTA - Traveloka, lifestyle superapp di Asia Tenggara, menyatakan terus mempertimbangkan berbagai opsi untuk melakukan penawaran umum perdana (IPO).
Head of Corporate Communications Traveloka Reza Amirul Juniarshah mengatakan evolusi untuk menjadi perusahaan publik adalah langkah yang wajar, mengingat posisi Traveloka sebagai pemimpin di industri. Traveloka juga terus berupaya untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut.
Adapun mengenai pemberitaan Bloomberg, ihwal langkah Traveloka yang mengkaji kembali rencana IPO melalui perusahaan cek kosong (blank check companies) atau lebih dikenal dengan special purpose acquisition company (SPAC), dia mengatakan Traveloka terus mempertimbangkan berbagai opsi yang tersedia.
“Kami tetap berkomitmen untuk mewujudkan tujuan ini [IPO] dan terus mempertimbangkan berbagai opsi yang tersedia,” kata Reza kepada Bisnis.com, Selasa (7/9/2021).
Reza menambahkan pada saat yang sama, Traveloka memiliki permodalan yang kuat dan tetap fokus dalam menentukan pilihan serta waktu yang terbaik, sesuai dengan kepentingan perusahaan dan pemangku kepentingan.
Diketahui pada Februari 2021, Traveloka, berencana untuk melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di bursa saham Amerika Serikat (AS) atau bursa Wall Street tahun ini. Aksi korporasi rencananya dilakukan melalui SPAC, dan diharapkan dapat menghimpun dana hingga US$5 miliar.
Dalam perkembangannya, terdengar kabar bahwa Traveloka batal menggunakan skema SPAC. Sumber anonim yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Bloomberg, Selasa (7/9) bahwa antusiasme di pasar untuk menggunakan perusahaan cangkang untuk IPO telah berkurang.
Traveloka kemungkinan akan mengeksplorasi langkah go public mereka melalui penawaran umum perdana secara tradisional di Wall Street.