Tak Lagi Sandang Unikorn versi CB Insights, Ini Jawaban Tokopedia

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 6 September 2021 | 21:23 WIB
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat (28/5/2021). Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan ?startup? Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan./ANTARA FOTO-Aditya Pradana Putra
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA –  Tokopedia menjadi salah satu  unikorn yang tidak terlihat di hasil laporan CB Insights. 

External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengatakan tidak bisa berkomentar atas riset entitas perusahaan lain.

"Yang bisa kami sampaikan bahwa sejak berdiri, Tokopedia sebagai perusahaan teknologi Indonesia selalu fokus mewujudkan misi besar untuk Indonesia yaitu mewujudkan pemerataan ekonomi secara digital," ujarnya saat dihubungi Bisnis, Senin (6/9/2021). 

Berangkat dari komitmen tersebut, Ekhel mengatakan Tokopedia terus fokus mempermudah kehidupan masyarakat lewat kolaborasi bersama berbagai mitra strategis, mulai dari UMKM lokal, pemerintah hingga mitra strategis lainnya. 

Berdasarkan data dari CBInsight Juli 2021, Tokopedia memiliki valuasi US$7 miliar.  

Pada tahun ini, Gojek dan Tokopedia merger menjadi GoTo, lalu  berencana untuk melantai di bursa atau initial public offering (IPO).

Ekhel berharapan jika upaya bersama tersebut dapat membantu masyarakat Indonesia dapat terus relevan dengan perkembangan zaman. 

"Mengingat digitalisasi dan teknologi kini bukan lagi sekadar nilai tambah, tetapi telah berkembang pesat menjadi sebuah kebutuhan, terutama di tengah pandemi," tandas Ekhel.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper