Awas! Merger Bisnis Internet BUMN Terancam Risiko Monopoli

Leo Dwi Jatmiko
Sabtu, 4 September 2021 | 14:27 WIB
/B6fa.com
/B6fa.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana penggabungan bisnis internet Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh Kementerian BUMN dikhawatirkan menyebabkan persaingan usaha tidak sehat dan monopoli pasar.

Direktur pengembangan dan pemberdayaan masyarakat informasi (LPPMI) Kamilov Sagala mengatakan penggabungan entitas perusahaan BUMN yang bergerak di bisnis internet akan memberikan dampak yang luar biasa.

Perusahaan yang melebur bakal unggul di segala sisi, khususnya jaringan infrastruktur telekomunikasi. Hanya saja, untuk mewujudkan rencananya tersebut, pemerintah harus mengukur dampaknya terhadap pasar.

“Bisa terjadi monopoli pasar yang efeknya dirugikan pasarnya atau konsumennya,” kata Kamilov, Sabut (4/9/2021).

Adapun jika BUMN tetap ingin meleburkan bisnis internet, Kamilov mengatakan terdapat banyak skema. Kepiawaian Menteri BUMN dalam memadukan produk tersebut diuji.

Jika tujuannya untuk memperlengkap layanan. Bank BRI yang saat ini memiliki satelit, bisa digabung dengan PLN yang memiliki Icon+, dengan kabel serat optik sepanjang lebih dari 150.000 kilometer.

Contoh lain, Telkom dengan PT PGAS Telekomunikasi Nusantara yang saat ini memiliki jaringan tulang punggung, akan membuat jaringan tulang punggung milik Telkom makin andal.

Kemudian jika tujuannya untuk memperbesar kapasitas bisnis internet, maka peleburan dapat dilakukan antara Telkom dengan PLN atau BRI Satelit dengan PGASCOM.

“Pelanggan GAS digabung dengan nasabah BRI, itu sangat menguntungkan dengan tersedianya infrastruktur serat optik PGAScom dan Satelit BRI. Begitu juga Pelanggan PLN dengan pelanggan Telkom,” lata Kamilov.

Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR RI, Senin (30/8/2021), Menteri BUMN Erick Thohir sempat memberikan sinyal untuk menggabungkan Icon+ dengan Telkom.

Penggabungan tersebut dilakukan untuk menghindari persaingan bisnis antar perusahaan BUMN di sektor yang sama. Selain itu, penggabungan juga akan membuat kerja keduanya makin efektif dan sinkron.

Pernyataan tersebut muncul setelah Anggota Komisi VI DPR RI Herman Khaeron mempertanyakan kehadiran Icon+ yang juga berjualan internet, sama seperti Telkom melalui IndiHome.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper