Bisnis.com, JAKARTA - PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) mengalihkan kepemilikan sebanyak 4.000 unit menara telekomunikasi milik Telkomsel kepada Mitratel. Langkah ini merupakan bagian dari upaya penguatan portofolio bisnis.
Kesepakatan yang ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Jual Beli (Sale and Purchase Agreement/SPA) tersebut melengkapi aksi korporasi yang dilakukan kedua perusahaan untuk 6.050 unit menara telekomunikasi pada 2020.
Direktur Utama Telkomsel Hendri Mulya Syam mengatakan kelanjutan aksi korporasi dengan melakukan pengalihan kepemilikan menara telekomunikasi kepada Mitratel, makin menunjukan keseriusan Telkomsel untuk lebih fokus dalam memperkuat eksistensi dalam menggelar layanan digital.
“Dengan begitu, Telkomsel akan makin memiliki lebih banyak sumber daya perusahaan yang dapat diarahkan untuk menguatkan ekosistem gaya hidup digital masyarakat,” kata Hendri dalam siaran pers, Kamis (2/9/2021).
Hendri berharap kelanjutan aksi korporasi dalam pengalihan menara telekomunikasi ini juga dapat memberikan nilai tambah dalam upaya perusahaan dalam memaksimalkan aset infrastruktur yang dimiliki.
Sementara itu, Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengatakan perseroan berupaya menggali potensi-potensi baru dalam rangka memperkuat fundamental perusahaan. Aksi korporasi ini bertujuan untuk memperkuat posisi Mitratel sebagai konsolidator bisnis menara telekomunikasi di pasar.
“Terlebih masuknya era 5G di Indonesia yang berpeluang besar bagi bisnis menara telekomunikasi,” kata Ardi.
Dengan adanya pengalihan ini Mitratel telah memiliki lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia baik urban, suburban maupun daerah rural.
Mitratel juga terbuka untuk melakukan transaksi jual beli dengan pihak manapun sepanjang menguntungkan bagi kedua belah pihak dan memberikan value creation bagi pemangku kepentingan.
Melalui kesepakatan ini juga diharapkan dapat meneruskan momentum bagi kedua perusahaan dalam kelanjutan komitmen memperkuat pengelolaan aset dan lini bisnis yang dapat lebih mendorong pertumbuhan kinerja organisasi yang lebih ideal, produktif, efektif, dan efisien.