Produk Prabayar Digital Rentan Ditinggalkan, Operator Seluler Perlu Inovasi

Leo Dwi Jatmiko
Kamis, 2 September 2021 | 21:06 WIB
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Teknisi melakukan pemeriksaan perangkat BTS di daerah Labuhan Badas, Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (26/8). Bisnis/Abdullah Azzam
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Produk prabayar digital yang dikeluarkan operator seluler dua tahun lalu rentan ditinggalkan, jika operator tidak rutin memberikan inovasi dan tawaran menarik.

Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan suatu produk dikeluarkan berdasarkan survei pasar dan kondisi pada saat itu. Sebagai gambaran, produk bersifat unlimited atau bundling dengan nilai tambah hadir karena ada kebutuhan di mana masyarakat ingin terus terhubung dengan sosial media.

Pada saat ini, menurut Ian, produk yang diperlukan adalah produk dengan latensi rendah, kecepatan tinggi dan volume yang besar untuk percakapan, konferensi video, penyedia konten dan lain sebagainya.

Produk prabayar digital, menurut Ian, akan tetap hidup jika memberikan tambahan yang memang sesuai dengan zamannya dan mudah digunakan. Adapun jika produk dikeluarkan hanya untuk memenuhi gaya hidup anak muda, diramalkan bakal ditinggalkan.

“Sepertinya produk-produk tersebut hanya mengisi sesaat lifestyle, sehingga perkembangan akan tergantikan dengan produk yang lebih inovatif,” kata Ian, Kamis (2/9/2021).

Ian menambahkan tantangan dalam memasarkan produk prabayar digital ke depannya adalah perihal analisa profil pelanggan, sehingga pelanggan akan merasakan manfaat produk.

Masyarakat juga perlu terus diperkenalkan mengenai produk prabayar digital, di luar aplikasi produk prabayar digital, setiap operator memiliki aplikasi pemasaran sendiri seperti MyTelkomsel, MyIM3, MyXL dan lain sebagainya.

“Untuk hal ini tentu ada batasan privasi dan pembangunan pusat/pengolahan data yang mumpuni dan mahal,” kata Ian.

Sekadar informasi, pada akhir 2019, operator seluler berlomba dalam mengeluarkan produk prabayar digital. Ciri-ciri produk ini adalah kebebasan bagi masyarakat - dalam hal ini generasi muda - untuk mengkustomisasi layanan.

Mereka dapat memilih nomor telpon, isi kuota data, masa berlaku kartu dan lain sebagainya. Saat itu, Telkomsel menghadirkan by.U. XL menghadirkan Live.On untuk melawan produk by.U, tidak lama berselang Indosat meluncurkan MPWR, dengan kategori produk yang sama.

Pada pertengahan 2020, Smartfren sempat meluncurkan produk prabayar digital Switch. Sayangnya produk tersebut umurnya tidak panjang, pada Januari 2021, Smartfren menutup Switch dan mengalihkan seluruh pelanggannya ke Smartfren.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper