Bisnis.com, JAKARTA – Tanifund, platform peer-to-peer (P2P) lending, menargetkan penyaluran pinjaman Rp500 miliar hingga akhir tahun dengan target 1 juta mitra petani dan UMKM.
Chief Strategy Officer TaniHub Group Natalia Rialucky Marsudi mengatakan setelah perusahaan resmi mengantongi izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai penyelenggara Fintech P2P Lending Sektor Agrikultur membuat strategi perusahaan untuk mencapai target makin terlihat.
“Hingga saat ini [kuartal III/2021] kami sudah menjangkau 4.000 petani yang sudah kita bantu, tetapi dengan izin OJK kami ingin merambah setidaknya 1 juta petani yang ingin kami bantu dalam pendanaan ini,” ujarnya, Jumat (27/8/2021).
Lebih lanjut, dia menyebutkan perusahaan telah menyiapkan beberapa strategi untuk merealisasi target tersebut. Pertama, mereka akan mendorong dan memanfaatkan sistem teknologi untuk lebih banyak mengakuisisi petani secara daring.
Kedua, TaniFund akan memperbanyak kerja sama atau strategic partnership dengan beragam lembaga, mulai dari lembaga keuangan, lembaga fintech lainnya, serta lembaga-lembaga yang berkaitan dengan sektor agrikultur, baik itu swasta, BUMN, atau BUMD.
Ketiga, dia mengatakan strategi yang akan dijalankan adalah dengan melakukan inovasi produk. Produk teranyar adalah pembiayaan bagi petani dengan pecahan nilai lebih kecil Rp 3 juta—Rp 10 juta, dari sebelumnya standar pinjaman rata-rata mulai dari ratusan juta hingga miliaran.
Seiring dengan target meningkatkan jumlah mitra, TaniFund juga akan memperluas ekspansinya ke luar Pulau Jawa dan Bali. Utamanya menyasar ke daerah Indonesia bagian timur dan barat.
Sekadar informasi, sejak didirikan pada 2017 hingga 2021, TaniFund telah menyalurkan pendanaan dari masyarakat sebesar Rp324,3 miliar kepada lebih dari 4.000 borrower. Hingga kini, total lender telah mencapai lebih dari 10 ribu, terdiri dari lender individu maupun institusi.