Belajar Daring 2022, IDIEC Sarankan Pemerintah Bikin Platform Edutech Sendiri

Akbar Evandio
Senin, 23 Agustus 2021 | 08:54 WIB
Ilustrasi guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7/2020)./ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga
Ilustrasi guru memberikan materi saat Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) kepada siswa baru secara daring di SMA Negeri 8 Jakarta, Senin (13/7/2020)./ANTARA FOTO-Rivan Awal Lingga
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah harus membuat platform edukasi berbasis teknologi atau edutech secara mandiri untuk mendukung pembelajaran daring yang lebih efisien di tahun depan.

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M Tesar Sandikapura mengatakan bahwa pemerintah tidak boleh terus berpangku tangan kepada perusahaan rintisan edutech.

“Anggaran 2022 [untuk pendidikan] sungguh besar. Jadi sudah sepatutnya bisa untuk membuat edutech milik Negara. Kurangi kerja sama dengan pihak ketiga atau swasta agar menghindari kasus kartu prakerja yang hanya memberikan kelas berbasis video saja,” tuturnya, Minggu (22/8/2021).

Menurutnya, anggaran pendidikan pada 2022 sudah lebih dari cukup untuk bisa digunakan untuk membuat platform yang stabil dan gratis bagi pelajar, mulai dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersentralisasi dan bisa terpantau.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo menyebutkan bahwa pemerintah akan memfokuskan kebijakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja atau RAPBN 2022 pada enam hal, salah satunya adalah infrastruktur yang mendukung adaptasi teknologi. Ini untuk memperluas akses internet dan mendukung proses belajar daring.

Berdasarkan draft Nota Keuangan Tahun Anggaran 2022, pemerintah menyiapkan anggaran pendidikan Rp 541,7 triliun. Ini diutamakan untuk beberapa kegiatan, seperti peningkatan kompetensi guru, penguatan pendidikan vokasi dan karakter.

Pemerintah juga memfokuskan penggunaan anggaran untuk menunjang kegiatan belajar daring, terutama di daerah yang belum terjangkau internet.

Tesar melanjutkan, pemerintah sudah memiliki pemahaman terhadap kurikulum dan mengetahui keadaan di lapangan, sehingga lebih fleksibel untuk membuat konten pembelajaran dengan standar yang sesuai di berbagai wilayah serta baku.

“Konten perlu untuk diseragamkan, bikin platform edutech milik negara, dan infrastrukturnya. Anggaran sebesar itu cukup untuk kebutuhan ini,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, keberadaan platform edutech milik negara dapat membuat anggaran negara lebih efisien.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Lili Sunardi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper