Bisnis.com, JAKARTA – MDI Ventures, perusahaan modal ventura asal Indonesia, terus berupaya menyalurkan investasi ke perusahaan rintisan di luar negeri.
Anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) itu berharap investasi yang digelontorkan membuahkan hasil bagi Telkom dan Indonesia.
Mengenai investasi di luar negeri, CEO MDI Ventures Donald Wihardja mengatakan tantangannya adalah melakukan analisa dengan tepat terhadap perusahaan rintisan luar negeri yang akan didanai.
MDI harus dapat menganalisa kesempatan perusahaan rintisan untuk masuk ke pasar Indonesia dan menganalisa peluang kerja sama dengan Telkom Group dalam jangka waktu dekat.
Selain itu, analisa juga harus memperhitungkan seandainya investasi yang digelontorkan gagal atau tidak membuahkan hasil.
“Akibatnya walaupun capital gain kami dapat, nilai sinergi di Telkom minim. Di situasi itu, kami pegang terus share-nya, tetapi kemungkinan akan divestasi di waktu yg tepat,” kata Donald kepada Bisnis, Rabu (4/8/2021).
Donald mengatakan sekitar 50 persen atau sekitar 28 dari 54 perusahaan rintisan yang telah didanai berada di luar negeri. Perusahaan tersebut berasal dari berbagai negara seperti Amerika Serikat, Singapura, Australia, Jepang, dan Selandia Baru.
Donald berharap investasi yang digelontorkan dapat membawa teknologi yang relevan bagi Telkom dan Indonesia. Tugas MDI, kata Donald, juga sebagai jembatan bagi Telkom dan BUMN ke perusahaan digital dan ekosistem digital yang mereka bangun.
“Tentunya tidak semua leading player di Indonesia. Karena itu kami juga investasi pada pemain-pemain di luar negeri dengan tujuan membawa mereka bekerjasama dengan Telkom,” kata Donald.
Pada 2020 MDI telah berinvestasi ke 15 perusahaan rintisan baru. Pada tahun ini, jumlah perusahaan rintisan yang bakal disuntikan modal tidak jauh berbeda.
Adapun modal yang disiapkan untuk diinvestasikan sekitar US$200 juta atau setara dengan Rp2,8 triliun. Dana tersebut merupakan bagian dari dana yang berhasil dihimpun MDI Ventures pada Agustus 2020, yaitu sekitar US$500 juta. Sebesar US$100 juta dari total uang tersebut telah dihabiskan pada 2020.
Sebelumnya, Nium, salah satu perusahaan rintisan yang didanai oleh MDI, berhasil menyandang predikat unikorn karena valuasi yang dibukukan mencapai US1 miliar.
Platform layanan keuangan global berbasis di Singapura itu sempat memperoleh pendanaan dari MDI Ventures di putaran Seri C pada Oktober 2018. Pendanaan tersebut bertujuan mendukung Nium untuk menjadi mitra lokal dalam ekspansinya di Indonesia, dengan menyediakan platform dan mengamankan lisensi pembayaran Indonesia hingga mengoperasikan layanan remitansi B2B.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah merasa bangga dengan lahirnya unikorn baru di Asia Tenggara, yaitu Nium.
Keberhasilan Nium, kata Ririek, sebagai salah satu bukti bahwa strategi TelkomGroup untuk mendukung ekosistem digital melalui perusahaan rintisan potensial, baik lokal maupun global mulai menunjukkan hasil yang positif.
“Hal ini juga makin meyakinkan kami bahwa ke depan pendapatan dari bisnis digital akan kian meningkat, seiring dengan adanya nilai sinergi dengan startup dari MDI,” kata Ririek.