Keren! Medali Olimpiade Tokyo 2020 Terbuat dari Daur Ulang Ponsel dan Laptop Bekas

Janlika Putri Indah Sari
Senin, 2 Agustus 2021 | 12:03 WIB
Skater Jepang Momiji Nishiya berpose dengan medali emas di podium medali setelah menjuarai skateboarding nomor street putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Sports Park di Tokyo pada 26 Juli 2021./Antara-Reuters
Skater Jepang Momiji Nishiya berpose dengan medali emas di podium medali setelah menjuarai skateboarding nomor street putri Olimpiade Tokyo 2020 di Ariake Sports Park di Tokyo pada 26 Juli 2021./Antara-Reuters
Bagikan

Bisnis.com. JAKARTA – Tidak ada penghargaan atletik yang lebih prestisius selain medali Olimpiade.

Uniknya, Olimpiade Tokyo 2020 yang sedang dilangsungkan kali ini medali yang diberikan pada atlit terbuat dari limbah elektronik.

Medali emas, perak, dan perunggu Olimpiade Tokyo 2021 dihasilkan dari daur ulang perangkat elektronik kecil seperti ponsel. Sampah elektronik tersebut berasal dari seluruh Jepang yang melibatkan masyarakatnya untuk mengumpulkannnya.

Limbah daur ulang dari benda teknologi itu dikumpulkan dalam waktu dua tahun.

Dikutip dari insider, Senin (2/7/2021) dalam proyek Medali Tokyo 2020, Jepang berhasil mengumpulkan 78.985 ton perangkat elektronik, termasuk 6,21 juta ponsel dari seluruh Jepang. Semua limbah yang telah terkumpul itu untuk menghasilkan 5.000 medali Olimpiade Tokyo 2020 bagi para atlit.

Elemen emas, perak, dan perunggu dari perangkat tersebut diperoleh melalui peleburan, sebuah proses yang melibatkan pemanasan dan peleburan untuk mengekstrak logam dasar.

Menurut situs resmi Olimpiade Tokyo, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah Olimpiade medali dibuat menggunakan logam daur ulang, dan pertama kalinya warga biasa terlibat dalam produksinya.

Dikutip dari dw.com, Senin (2/8/2021) bagi masyarakat Jepang, proyek ini menawarkan kesempatan unik untuk menjadi bagian dari Olimpiade.

Juru bicara Olimpiade Toyko 2020, Hitomi Kamizawa mengatakan jika kampanye tersebut meminta masyarakat untuk menyumbangkan perangkat elektronik usang untuk proyek tersebut.  "Kami berterima kasih atas kerja sama semua orang,” ujar Kamizawa.

Proyek ini memanfaatkan logam mulia bernilai miliaran seperti emas dan perak, yang digunakan dalam perangkat elektronik. Namun sampah itu dibuang setiap tahun secara global. Orang-orang hanya membuang atau membakar gadget mereka tanpa dikumpulkan dan didaur ulang dengan benar.

Ada 90 persen kota, kota kecil, dan desa di Jepang yang berpartisipasi dengan mendirikan situs penjemputan donasi limbah tersebut. Dan ada ratusan ribu warga Jepang mendonasikan perangkat elektronik lama mereka.

“Kampanye daur ulang menghasilkan 70 pon atau 32 kilogram emas, 7.700 pon perak, dan 4.850 pon perunggu. Semuanya dari hampir 80 ton perangkat listrik kecil seperti ponsel dan laptop lama.” kata Kamizawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper