Bisnis.com, JAKARTA - PT Link Net Tbk. (LINK) menilai pemberlakuan pembatasan pergerakan masyarakat (PPKM) darurat sebagai peluang dan tantangan bagi bisnis internet tetap. Link Net telah menyiapkan sejumlah strategi agar tetap tumbuh di masa sulit ini.
Director of Enterprise SalesLink Net (First Media) Agung Satya Wiguna mengatakan PPKM akan membuat sejumlah aktivitas terganggu misalnya operasional, distribusi dokumen, dan pertemuan tatap muka dan lain sebagainya,, termasuk perawatan jaringan.
Meski demikian, kata Agung, perseroan optimistis, perlahan-lahan tantangan ini bisa diatasi dengan pesatnya perkembangan produk dan solusi digital seperti konferensi video, pengiriman dokumen dan kegiatan lainnya yang dilakukan dalam jaringan internet.
Kondisi tersebut membuka kesempatan bagi perseroan untuk semakin mempercepat inovasi produk dan solusi ICT dan digital, yang pada akhirnya juga mendorong pelanggan-pelanggan korporasi untuk melakukan transformasi digital mereka, mulai dari operasional produksi hingga penjualan.
“Solusi seperti Collaborative Tools, Online Learning, hingga Health Screening tools menjadi produk nilai tambah dari Link Net,” kata Agung, Kamis (15/7/2021).
Agung menambahkan kondisi pandemi juga menjadi acuan untuk memberikan dan mempertajam nilai tambah bagi pelanggan Link Net, baik pelanggan setia maupun pelanggan baru.
Agung mengatakan segmen enterprise mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Agung berharap ke depannya segmen ini dapat menjadi kontributor kuat bagi pendapatan dan pertumbuhan Link Net.
Pandemi Covid-19 telah berdampak bagi berbagai bisnis dan industri di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Selama 2020 dan 2021, Link Net Enterprise berfokus untuk memperkuat kemitraan dengan bisnis dan organisasi yang mengalami dampak minimum dari pandemi Covid-19, termasuk di dalamnya adalah sektor e-commerce.
“Sehingga dengan begitu segmen enterprise mampu bertahan selama masa pandemi. Pada 1Q2021, segmen enterprise mengalami pertumbuhan dari sisi jumlah layanan yang dihadirkan bagi pelanggan dari segmen korporasi,” kata Agung.
Adapun mengenai pelanggan ritel, kata Agung, adanya penerapan bekerja dan belajar dari rumah berdampak pada tingginya permintaan akan layanan internet dan layanan terkait lainnya. Link Net juga melihat perubahan signifikan pada perilaku konsumen, termasuk adopsi layanan digital yang cepat dan perubahan kegiatan operasional perusahaan.
Sekadar informasi, Link Net mencatat pertumbuhan jumlah pelanggan sebanyak 25 persen pada 2020 dibandingkan dengan 2019. Secara total pelanggan, pada 2020 Link Net memiliki 839.000 pelanggan.
Pertumbuhan jumlah pelanggan berlanjut pada kuartal I/2021, Link Net berhasil menambah 20.000 pelanggan baru, menjadikan total pelanggan Link Net sebanyak 859.000. Link Net berharap permintaan akan layanan internet berkecepatan tinggi dan TV berbayar akan terus meningkat ke depannya.