Bisnis.com, JAKARTA. – New Energy Nexus Indonesia, dan IKEA Foundation, telah menyalurkan dana investasi pada empat perusahaan panel surya yang beroperasi di Indonesia selama semester pertama tahun ini melalui Indonesia 1 Fund.
Dua startup panel surya lain yang telah menerima pendanaan dari New Energy Nexus adalah SolarKita dan Right People Renewable Energy (RPRE).
Sampai sekarang, Indonesia 1 Fund telah mengembangkan ko-investasi dengan Nexus for Development untuk startup bernama Sumba Sustainable Solutions (3S) dan juga ko-investasi dengan Schneider Electric Energy Access Asia serta Crevisse Partners Co. Ltd. untuk startup panel surya lain bernama Xurya.
“Schneider Electric Energy Access Asia senang dapat turut mendukung Xurya dalam mendorong adopsi komersil energi surya di Indonesia melalui investasi kami. Dengan berkolaborasi dengan New Energy Nexus dan Crevisse Partners dalam mendukung pertumbuhan startup melalui ko- investasi, kami juga turut berkontribusi dalam SDG7,” kata Gilles Vermot Desroches, Presiden dari Schneider Electric Energy Access dalam keterangan tertulis.
Wonyoung Kim, Direktur Crevisse Partners nembahkan, Xurya memiliki banyak potensi dalam menciptakan dampak lingkungan yang baik melalui bisnisnya. “Kami melihat anggota tim Xurya memiliki cara berpikir yang tajam, sebuah aset penting untuk pertumbuhan startupnya serta bekal yang dapat digunakan untuk memahami pasar,” kata Wonyoung Kim.
Sebagai investor tematik yang terfokus pada startup energi yang beroperasi di Indonesia, jelas Wonyoung Kim, pihaknya telah menyalurkan investasi kepada lima startup sejak akhir tahun lalu. Investasi yang disalurkan melengkapi satu sama lain, setiap startup yang didukung melayani segmentasi pasar yang berbeda, sehingga secara kolektif, pertumbuhan mereka memancarkan peluang pasar yang masih berkembang di Indonesia.
Christina Borsum, CFO dari New Energy Nexus menjelaskan, kolaborasi dengan ko-investor juga diharapankan dapat memantik sinyal ke investor lainnya bahwa energi terbarukan merupakan masa depan Indonesia. “Kami harap kami dapat menyalurkan lebih banyak investasi lagi ke startup-startup energi terbarukan tahun ini, termasuk startup yang bergerak di bidang kendaraan listrik, pengelolaan energo, teknologi efisiensi energi, dan inovasi model bisnis,” ucap Christina.
New Energy Nexus Indonesia telah mendukung lebih dari 45 startup di bidang energi terbarukan melalui program Inkubasi dan Akselerasi Smart Energi yang menitik beratkan fokus pada Renewable Energy, Smart Grid, Energy Efficiency, Energy Management, Customer Experience, E-Mobility, Business Model Innovation, IOT & Digitization, Energy Access, dan Energy Storage.
Sejauh ini, setidaknya 11 startup energi terbarukan telah menerima pendanaan dalam bentuk investasi dan dana hibah. “Kami akan menggunakan dana yang diterima untuk mengembangkan produk dan ekosistem inovatif untuk mendongkrak jumlah pengguna panel surya di Indonesia,” sebut Amarangga Lubis, CEO dari SolarKita.