Akusisi Five Jack, Bukalapak Tak Boleh Sekadar Jual Voucer Gim

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 12 Juli 2021 | 18:42 WIB
Logo Bukalapak
Logo Bukalapak
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi akusisi PT Bukalapak.com terhadap Five Jack atau itemku diharapkan melahirkan terobosan besar di industri gim, lebih dari sekadar peralihan situs penjualan voucer gim dan hiburan digital. 

Ketua Umum Indonesian Digital Empowering Community (IDIEC) M. Tesar Sandikapura mengatakan aktivitas masyarakat - khususnya generasi alpha - dalam bermain gim akan terus tumbuh. 

Bukalapak harus dapat memanfaatkan momentum tersebut lebih dari sekadar menjual voucer gim. Dia berharap aksi Bukalapak mengakuisisi Five Jack membuat ekosistem industri gim Tanah Air makin bergeliat, misalnya dengan membuat kompetisi. 

“Kalau hanya menyediakan voucer gim saja, Tokopedia juga melakukan hal itu,” kata Tesar, Senin (12/7/2021). 

Tesar mengatakan peluang Bukalapak untuk tumbuh di industri gim masih sangat luas, dengan terlibat sebagai pengembang gim. Masyarakat yang menyukai gim terus bertambah. Tidak hanya anak muda, tetapi juga orang tua. 

Sekedar informasi, sebelum mengakuisisi, Bukalapak dan itemku sempat melakukan kolaborasi untuk membuat industri gim makin dekat dan mudah diakses oleh masyarakat. 

Kolaborasi strategis keduanya mencakup 3 hal yaitu, sinergi tim kedua perusahaan, pendistribusian produk itemku secara luas melalui jaringan Bukalapak, dan pengembangan proyek baru secara bersama. 

Terkait kolaborasi tersebut, CEO itemku Denis Kim mengatakan kedua perusahaan ingin memberikan dampak yang besar bagi rakyat Indonesia. Dia berharap kolaborasi dapat membawa perkembangan pesat di industri gim dan hiburan digital. 

"Jutaan orang Indonesia telah menggunakan itemku selama bertahun-tahun. Namun, kami ingin lebih dari sekadar menjadikan hiburan digital inklusif,” kata Denis. 

Laporan IDC menunjukkan pendapatan video gim global akan mencapai US$179,7 miliar pada 2020. Pendapatan sektor gim lebih tinggi daripada sektor film pada saat itu. 

Sementara itu, NPD pada November 2020 mengeluarkan laporan bahwa orang yang berusia antara 45 dan 54 tahun semakin banyak yang menghabiskan waktu untuk bermain gim. Dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah orang berusia 45 -59 tahun yang bermain gim meningkat sekitar 59 persen. 

Tidak hanya itu, mereka juga tak segan menghabiskan uang untuk bermain gim. Uang yang mereka habiskan dalam bermain gim meningkat sebesar 76 persen secara tahunan. 

Kemudian bagi mereka yang berusia antara 55 dan 64 tahun, waktu yang dihabiskan untuk bermain gim meningkat sebesar 48 persen secara tahunan, sedangkan jumlah uang yang mereka habiskan untuk bermain gim meningkat sebesar 73 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper