Bisnis.com, JAKARTA – Tambahan spektrum frekuensi di pita 26-28GHz bakal memperkuat layanan 5G milik PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Anak perusahaan Telkom Indonesia itu terbuka untuk semua skema.
Vice President Technology Strategy Telkomsel Indra Mardiatna mengatakan pada prinsipnya kehadiran pita frekuensi, termasuk 26-28 GHz, bertujuan agar dapat menggunakan skema yang memberikan manfaat bagi industri telekomunikasi.
Tambahan frekuensi tersebut diharapkan makin mengakselerasikan adopsi ekosistem gaya hidup digital oleh masyarakat.
“Gaya hidup digital masyarakat terutama yang dapat mendukung pengembangan teknologi telekomunikasi terkini, seperti 5G,” kata Indra kepada Bisnis, Jumat (2/7/2021).
Sekadar informasi, pada Mei 2021, Telkomsel dinyatakan lulus uji laik operasi (ULO) 5G. Setelah itu, Telkomsel melakukan komersialisasi 5G dengan menggunakan pita 2,3GHz.
Kehadiran spekturm baru di pita 26GHz-28GHz - yang direncakan tahun depan atau lebih cepat lagi - akan membuat Telkomsel memiliki lebih banyak lapisan spektrum frekuensi untuk menggelar 5G. Alhasil, 5G Telkomsel tidak hanya memiliki jangkauan luas, tetapi juga diharapkan memiliki kecepatan yang lebih baik.
Indra mengatakan Telkomsel memanfaatkan seluruh alokasi frekuensi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan dalam memberikan pengalaman berinternet yang prima.
“Dengan tetap mempertimbangkan pemanfaatan teknologi yang tepat guna,” kata Indra.