Covid-19 Melonjak, Bisnis Fixed Broadband Moratelindo Melambat

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 30 Juni 2021 | 18:29 WIB
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai due diligence meeting & investor gathering penawaran umum sukuk ijarah berkelanjutan I Moratelindo tahap I tahun 2019 dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp3 triliun, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai due diligence meeting & investor gathering penawaran umum sukuk ijarah berkelanjutan I Moratelindo tahap I tahun 2019 dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp3 triliun, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pembatasan pergerakan yang makin ketat dan angka positif Covid-19 yang masih tinggi membuat pertumbuhan bisnis internet tetap atau fixed broadband PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) melambat. Dibandingkan dengan tahun lalu, diperkirakan pada kuartal III/2021, bisnis internet tetap hanya tumbuh satu digit secara tahunan.

Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengatakan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) akan menurunkan banyak aktivitas, pergerakan terbatas, begitu pun dengan koordinasi.

Wabah Covid-19 yang tak kunjung berhenti juga membuat daya beli perusahaan, khususnya skala kecil dan yang berhubungan dengan wisata, restoran, dan sejenisnya menurun. Hal ini berdampak pada pertumbuhan bisnis layanan internet tetap Moratelindo, Oxygend.id.

Galumbang memperkirakan pertumbuhan bisnis internet tetap perseroan, pada kuartal III/2021 akan lebih lambat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

“Kuartal II dan kuartal III sebelumnya [2020] pertumbuhan secara tahunan bisa 2 digit. Saat ini [2021] mungkin hanya 1 digit antara 2 sampai 5 persen,” kata Galumbang kepada Bisnis.com, Rabu (30/6/2021).

Galumbang mengatakan pertumbuhan tipis tersebut didorong oleh permintaan dari pelanggan ritel atau residensial. Para pekerja dan pelajar banyak yang melakukan aktivitas dari rumah sehingga membutuhkan dukungan internet tetap.

Tidak hanya itu, perusahaan besar dan pemerintahan yang sedang melangkah untuk bertransfromasi digital juga akan menjadi pendongkrak bisnis layanan internet tetap Moratelindo.

PPKM, menurut Galumbang, lebih banyak berpengaruh pada mobilitas para pekerja di lapangan mulai dari teknisi hingga tenaga pemasar.

“Bagaimana pun produktivitas setiap bagian pasti menurun, bukan hanya karena permintaan, juga eksekusi dan pertemuan dengan pelanggan pasti berkurang,” kata Galumbang.

Dia menambahkan dengan data Covid-19 yang masih sangat kurang, sulit untuk menuntukan strategi yang akan diambil perusahaan ke depan. Galumbang mempertanyakan puncak dari Covid-19 yang tidak jelas.

“Saat ini 20.000 per hari apa akan turun atau naik belum bisa kita prediksi sehingga sulit membuat perencanaan yang tepat,” kata Galumbang.

Sekadar informasi, Moratelindo mengeklam hingga Mei 2021 jumlah pelanggan perseroan hampir mencapai 100.000 pelanggan. Bertambah sekitar 150 persen atau 60.000 dibandingkan dengan akhir 2020.

Moratelindo dalam terget mengejar pertumbuhan pelanggan hingga 120.000 pelanggan hingga akhir 2021 dan mencapai 200.000 pelanggan pada kuartal II/2022.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper