Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat telekomunikasi menilai penyebaran pandemi Covid-19 yang makin luas berisiko menghambat pergelaran jaringan operator seluler.
Ketua Bidang Network dan Infrastruktur Indonesian Digital Empowerment Community (IDIEC) Ariyanto A. Setyawan mengatakan pembangunan jaringan akan banyak terdampak oleh pandemi Covid-19 yang makin tinggi.
Dari sisi sumber daya manusia, pembangunan jaringan harus melibatkan pekerjaan fisik dan bersifat masif di lapangan. SDM yang terjangkit, kepala proyek yang dirawat, dan lain sebagainya akan membuat proyek pergelaran jaringan operator menjadi melandai.
“Pandemi membuat pergelaran jaringan tidak bisa full team. Pembangunan melambat,” kata Ariyanto, Senin (28/6/2021).
Tidak hanya itu, kata Ariyanto, untuk penerapan teknologi baru yang membutuhkan tenaga ahli dari luar, juga akan mengalami gangguan. Tenaga ahli akan mempertimbangkan matang-matang untuk datang ke sejumlah kota dengan tingkat penularan tinggi.
Selain tenaga ahli, proses impor dan penyediaan perangkat dari luar negeri juga akan terhambat. Begitu pun proses koordinasi dengan pemerintah daerah.
“Perlambatan proses koordinasi dengan instansi terkait, menambah waktu implementasi,” kata Ariyanto.
Sementara itu, Ketua Bidang Teletopic Masyarakat Telematika Indonesia Nonot Harsono mengatakan proyek pergelaran jaringan baru akan terhambat jika para pekerja mengalami sakit.
Untuk sisi suplai perangkat dan alat, menurutnya, sudah tidak ada masalah karena China sudah terbebas dari Covid-19.
“Skema pembangunan BTS dan jaringan di Indonesia mayoritas memakai skema vendor yang membangun, operator yang menjual jasa,” kata Nonot.