Kebutuhan Talenta Digital Mendesak, Pekerjaan Apa yang Terancam?

Akbar Evandio
Selasa, 22 Juni 2021 | 19:43 WIB
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Pekerja memotret produk sepatu Prospero yang akan dipasarkan melalui platform digital di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (3/7/2020). Menurut data Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebanyak 9,4 juta UMKM sudah menggunakan atau memasarkan produknya melalui pasar e-commerce dan mendapatkan manfaat penggunaan teknologi digital untuk transaksi lintas batas./ANTARA FOTO-Adeng Bustomi
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Digitalisasi turut memberikan tantangan bagi pekerja konvensional yang diyakini akan tergantikan oleh talenta digital yang memahami teknologi.

Pengamat telekomunikasi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Joseph Matheus Edward mengatakan sejumlah peran manusia pada 2025 akan tergantikan dan akan terbentuk peran lainnya.

“Khususnya, yang berhubungan dengan manajemen aset dan automasi akan tergantikan. Implikasinya harus ada peran lain yang bisa dilakukan, misalnya sebagai penguji piranti lunak, menjadi auditor maha data, dan lainnya. Apabila tidak melakukan pembaruan kemampuan diri, akan terjadi banyak pengangguran,” katanya, Selasa (22/6/2021).

Menurutnya, pekerjaan legal seperti auditor, akuntan, dan notaris pada 2025 memiliki potensi 50—70 persen untuk menghilang atau tergantikan dengan teknologi dan mesin.

“Pekerjaan ini terancam karena semua data sudah dikumpulkan oleh maha data dan diolah dengan kecerdasan buatan. Bahkan, pembuat pirantinya dibantu ahli yang berasal dari bidang mereka juga,” ujarnya.

Tidak hanya itu, dia meyakini ke depan akan terbentuk ragam pekerjaan baru, yaitu sebagai ahli sistem informasi. Karena itu menurutnya setiap talenta digital harus meningkatkan kemampuan dengan pemahaman Informasi dan Teknologi (IT).

“Contoh, saat ini sudah ada konsultasi hukum dengan aplikasi. Kemampuan komputer dengan AI-nya, akan lebih cepat dalam hal pencarian peraturan per UU, dan pembuat peraturan dan bisnis prosesnya melalui teknologi sehingga ahli yang ada harus bisa memberikan pemodelan yang baru saat ini,” katanya.

Berdasarkan data World Economic Forum (WEF), pada 2025 terdapat 85 juta pekerjaan yang selama ini ditangani tenaga manusia akan digantikan oleh mesin dan teknologi.

Ada beberapa pekerjaan di bidang informasi dan teknologi (IT) yang diprediksi akan terus meningkat, seperti analis data, ilmuwan, spesialis kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin, teknisi robotik, pengembang piranti lunak dan aplikasi, serta spesialis transformasi digital.

Sebaliknya, pada 2025 beberapa peran diprediksi akan mulai kurang dibutuhkan, seperti entri data panitera, sekretaris administrasi dan eksekutif, akuntansi pembukuan dan penggajian, akuntan dan auditor, buruh pabrik, layanan bisnis, dan manajer administrasi.

Ian melanjutkan peluang pekerjaan baru akan terus hadir. Meski demikian, poin utama pekerjaan lama tidak akan menghilang begitu saja, tetapi bertransformasi ke bentuk lainnya yang lebih akrab dengan teknologi.

“Ini medan yang sangat cocok dengan talenta muda yang paham akan IT, mereka harus memahami kecerdasan buatan sebagai perangkat dasar, maka itu harus dikembangkan. Mereka dapat menjadi analis, programmer, penulis skenario, dan lainnya,” ujarnya.

Berdasarkan laporan The Future of Jobs Report 2020, diperkirakan ada 97 juta pekerjaan baru yang akan muncul, di mana peran tersebut akan lebih disesuaikan pada kombinasi antara tenaga manusia, mesin, dan algoritma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper