Alibaba Cloud Gaet Kartu Prakerja Latih 50.000 Talenta Digital

Akbar Evandio
Selasa, 23 Maret 2021 | 12:12 WIB
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). /ANTARA
Warga mencari informasi tentang pendaftaran program Kartu Prakerja gelombang kedua di Jakarta, Senin (20/4/2020). /ANTARA
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Alibaba Cloud mendukung pelatihan talenta digital di Indonesia melalui program Kartu Prakerja dan berkomitmen memberikan pelatihan kepada lebih dari 50.000 talenta digital lokal pada 2021.

General Manager Alibaba Cloud Indonesia Leon Chen mengatakan dukungan perusahaan terhadap program Kartu Prakerja sejalan dengan komitmen jangka panjang Alibaba Cloud kepada masyarakat Indonesia, khususnya mendorong talenta digital.

“Pengembangan talenta digital merupakan salah satu komitmen jangka panjang Alibaba Cloud untuk berkontribusi pada perkembangan bisnis dan masyarakat di Indonesia," katanya, dikutip dari keterangan resminya, Selasa (23/3/2021).

Dia melanjutkan, Alibaba Cloud telah bekerjasama dengan universitas lokal seperti Universitas Bina Nusantara, Universitas Prasetiya Mulya, Universitas Gadjah Mada (UGM), Sekolah Tinggi Teknologi Informasi NIIT (I-TECH), dan Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) untuk pelatihan talenta digital yang dimulai sejak awal 2020.

“Kami percaya transformasi digital tidak hanya semata-mata untuk kemajuan teknologi, tapi juga untuk perkembangan sumber daya manusia. Karena itu, kami akan terus bekerjasama dengan universitas, inkubator, dan para mitra untuk meluncurkan lebih banyak program pelatihan digital di seluruh Indonesia pada 2021 dan seterusnya,” katanya.

Dia melanjutkan, perusahaan akan memanfaatkan teknologi cloud-native Alibaba Cloud, seperti AnalyticDB, Data Lake Analytics (DLA) dan Alibaba Cloud Container for Kubernetes, serta kemampuan autoscaling, sistem keamanan dan jaringan untuk mendukung program kartu prakerja di Indonesia.

“Tahun ini, kami bertujuan untuk membina setidaknya 50.000 lebih talenta digital dan membekali mereka dengan pengetahuan dan keahlian mulai dari teknologi berbasis komputasi awan, kecerdasan buatan, analitik data yang diharapkan dapat mendukung kebutuhan transformasi digital di negara ini,” kata Leon.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan permasalahan utama di pasar tenaga kerja di Indonesia adalah adanya kesenjangan antara kecakapan yang dimiliki para pencari kerja dengan kecakapan yang dibutuhkan oleh industri.

Dia mengatakan program Kartu Prakerja membangun ekosistem yang sepenuhnya digital agar setiap orang bisa mendapatkan akses pelatihan untuk menambah keterampilan mereka, atau memperkuat kemampuan yang sudah mereka miliki sebelumnya.

“Dengan demikian, angkatan kerja yang berada di daerah terpencil pun dapat mendapatkan pelatihan yang sama dengan penduduk di kota besar. Kami pun menggandeng platform digital yang menawarkan pelatihan dari Lembaga Pelatihan di lokapasar mereka,” ujarnya.

Dia memerinci, satu tahun sejak diluncurkannya Kartu Prakerja, sudah ada lebih dari 7,9 juta orang di 34 provinsi yang telah menerima dana pelatihan dan insentif tunai yang digunakan untuk peningkatan kecakapan dan pelatihan digital di 1.700 bidang pekerjaan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper