Satelit HTS Telkom (TLKM) Dorong Pemerataan Akses Internet

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 16 Juni 2021 | 07:58 WIB
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Gedung perkantoran Telkom Landmark Tower di bilangan Gatot Subroto. /tlt.co.id
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI) menilai kehadiran satelit dengan kapasitas data besar atau high throughput satellites (HTS) milik PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) akan membuat akses internet makin luas. Satelit HTS Telkom juga akan memangkas kesenjangan digital.

Ketua Umum Assi Hendra Gunawan mengatakan kehadiran satelit HTS Telkom membuat akses internet di Tanah Air makin luas. Jangkauan internet dapat lebih merata, hingga ke pelosok negeri, sehingga kesenjangan digital di Tanah Air dapat berkurang.

“Dampak ke masyarakat adalah kemudahan akses, karena HTS ini digunakan untuk pengembangan jaringan seluler dan akses internet,” kata Hendra kepada Bisnis.com, Selasa (15/6/2021).

Tidak hanya itu, sambungnya, HTS Telkom juga akan membuat ketergantungan Indonesia terhadap HTS milik asing berkurang. Saat ini sebagian besar atau 70 persen kebutuhan HTS Indonesia masih disuntik oleh HTS milik Asing.

Hendra mengatakan Assi belum mengetahui kelanjutan dari proses pembuatan satelit HTS Telkom, karena proses pengadaan satelit umumnya membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan. Lamanya waktu pengadaan karena satelit HTS harus disesuai dengan permintaan.

Sekadar informasi, Telkom memperoleh orbit satelit tambahan 113 bujur timur pada Januari 2021. Telkom memperoleh orbit tersebut setelah Indosat menyatakan tidak akan melanjutkan investasi di satelit.

Awalnya, Indosat ingin menggantikan Satelit Palapa D yang habis masa orbitnya pada 2022, dengan Satelit Nusantara 2. Sayangnya, Satelit Nusantara 2 gagal mengisi orbit 113 bujur timur karena meledak di angkasa.

Sementara itu, Ketua Pusat Studi Kebijakan Industri dan Regulasi Telekomunikasi Indonesia ITB Ian Yosef M. Edward memperkirakan satelit HTS Telkom memberikan layanan kepada pelanggan Satelit Palapa.

Layanan HTS Telkom, kata Ian, akan berfokus pada pasar dalam negeri dan beberapa kawasan tertinggal, terluar dan terdepan (3T) yang menjadi obyek layanan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti).

“Satelit Palapa D dahulu juga melayani pelanggan luar negeri, nantinya pelanggan itu berpeluang lari ke Telkom juga,” kata Ian.

Ian juga menduga kapasitas bandwidth satelit HTS Telkom tidak akan sebesar Satelit Satria. Satelit HTS Telkom diperkirakan hanya mengangkut kapasitas sekitar 20Gbps atau sekitar 15 persen dari kapasitas Satria.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper