Bisnis.com, JAKARTA – Dinas Pendidikan DKI Jakarta dinilai perlu melakukan tes beban lantaran sempat terjadi penghentian sementara pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2021/2022 untuk mencegah hal serupa terjadi ke depan.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan peristiwa tersebut tentu memprihatinkan karena terus berulang di setiap tahun pengadaan. Bahkan, sering ditemui di laman resmi pemerintah.
“Sebelum dimulai seharusnya ada tes beban dulu, dengan sekian pengguna bersama memasukkan data, apakah sistem bertahan atau tidak dan jangan bermain aman, misalnya tidak semua mengakses bersamaan, harusnya dihitung semua orang tua murid akan akses bersamaan bahkan triple karena ibu, ayah, dan anak didik juga ikutan akses,” tuturnya.
Heru mengatakan kegagalan sistem terjadi karena pemerintah terus melakukan kesalahan berulang, yaitu keliru dalam menghitung trafik sehingga jaringan tidak disiapkan dengan maksimal atau bahkan gagal.
“Implikasinya, saya khawatir akan berdampak pada kepercayaan masyarakat terhadap proses PPDB ini. Sehingga ke depan perlu diperbaiki. Diskenariokan semua model skenario dan mitigasi bilamana kegagalan akses terjadi,” ujarnya.
Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengatakan langkah yang perlu dilakukan Dinas Pendidikan Jakarta selaku pengelola wajib menambah bandwidth dan cara-cara lain untuk mengantisipasi lonjakan trafik.
“Seharusnya dari evaluasi tahun sebelumnya, dinas pendidikan sudah persiapan untuk menambah minimal 20 persen kapasitas server dari total trafik pengunjung tahun lalu. Dan juga strategi adanya pembagian waktu pendaftaran, sehingga tidak menumpuk hanya di satu waktu saja,” ujarnya.
Menurutnya, ada banyak dampak dari sering terjadinya kegagalan sistem dan kelebihan akses. Dikarenakan penyedia jasa layanan hosting dan website dari suatu institusi pemerintah atau swasta menjadi salah satu komponen yang harus diperhatikan.
Penyebabnya, jika server yang digunakan tidak dapat diandalkan dan sering mati, maka dalam kasus ini para pendaftar peserta PPDB mengalami kekecewaan dan waktu terbuang karena proses pendaftaran berlangsung karena website sedang mengalami trafik yang tinggi.
Sementara itu untuk swasta, bisa mengalami kerugian besar dan kehilangan kepercayaan dari para pelanggan.