Prixa Raih Pendanaan hingga US$3 Juta, Ini Rencana Mereka

Akbar Evandio
Kamis, 3 Juni 2021 | 19:47 WIB
Ilustrasi : Petugas kesehatan melayani pasien pada fasilitas hemodialisis di RSI Orpeha, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (24/5/2019)./ANTARA FOTO-Destyan Sujarwoko
Ilustrasi : Petugas kesehatan melayani pasien pada fasilitas hemodialisis di RSI Orpeha, Tulungagung, Jawa Timur, Jumat (24/5/2019)./ANTARA FOTO-Destyan Sujarwoko
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi kesehatan (healthtech), Prixa baru-baru ini mendapatkan pendanaan tambahan sebesar US$3 juta yang dipimpin oleh MDI dan TPTF dengan partisipasi dari investor yang telah ada termasuk Siloam Hospitals Group.

CEO dan Co-founder Prixa James Roring mengatakan pendanaan ini akan digunakan untuk memperluas jangkauan platform dan basis pengguna Prixa, mendukung basis pelanggan B2B Prixa, serta meningkatkan aksesibilitas ke perawatan kesehatan dan transformasi digital layanan kesehatan Indonesia.

Sekadar informasi, Prixa didirikan pada 2019 dan dipimpin oleh James Roring, MD. Perusahaan ini pertama kali diluncurkan dengan platform manajemen kesehatan berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang memberi layanan telemedis dan layanan perawatan primer dasar untuk pembayar perawatan kesehatan dengan misi memanusiakan perawatan kesehatan dengan memanfaatkan data dan teknologi.

Dalam kondisi pandemi di Indonesia, dia mengatakan perusahaan mengalami pertumbuhan eksponensial untuk layanannya, termasuk konsultasi medis secara online atau telemedis.

“Platform Prixa memungkinkan pengguna untuk terhubung langsung dengan layanan perawatan primer, yang mencakup konsultasi telemedis, pengiriman obat, dan tes laboratorium on-demand,” ujarnya melalui rilisnya, Kamis (3/6/2021).

Dia menilai hingga saat ini terdapat dikotomi dalam perawatan kesehatan di mana ada inovasi yang konstan dalam perawatan pasien tingkat lanjut, tetapi akses ke pelayanan perawatan kesehatan dasar terus tertinggal.

Dia melanjutkan, perusahaan berfokus pada pelayanan pembayar perawatan kesehatan, yang mencakup perusahaan asuransi, korporasi, dan entitas pemerintah yang saat ini telah melayani sekitar 10 juta pengguna.

“Dengan tujuan mengurangi biaya klaim dan biaya perawatan kesehatan, Prixa berusaha untuk memberi perawatan kesehatan secara paradigmatis melalui pendekatan perawatan terkelola,” ujarnya.

GM Legal and Corporate Communication MDI Ventures Aditia Henri Narendra mengatakan MDI co-lead pada pendanaan di Prixa karena telah menunjukkan kemampuannya untuk mendukung perusahaan asuransi dan rumah sakit dalam membuat layanan dokter lebih mudah diakses dan terjangkau melalui platform telemedisnya yang ditenagai oleh kecerdasan buatan.

Sementara itu, Managing Director Trans-Pacific Technology Fund Barry Lee mengatakan sebagai dana ventura internasional, mereka melihat peluang yang signifikan untuk mendukung industri perawatan kesehatan di Indonesia melalui teknologi mutakhir.

“Kami berharap dapat memberikan kontribusi pengalaman global di sektor ini yang kami peroleh dari portofolio perusahaan teknologi kesehatan kami yang lain untuk mendukung pertumbuhan Prixa,” ujar Barry.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Zufrizal
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper