Gawat! Data BPJS Kesehatan Rentan Dibobol Peretas

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 25 Mei 2021 | 18:36 WIB
Petugas melayani peserta BPJS,  di Kantor BPJS Kesehatan, Proklamasi, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Sebanyak lebih dari 40 ribu orang telah memanfaatkan fasilitas kelonggaran tunggakan iuran kepesertaan dan hanya diwajibkan membayar 6 bulan iuran untuk kembali mengaktifkan kepesertaan dari yang sebelumnya diwajibkan membayarkan 24 bulan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Petugas melayani peserta BPJS, di Kantor BPJS Kesehatan, Proklamasi, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Sebanyak lebih dari 40 ribu orang telah memanfaatkan fasilitas kelonggaran tunggakan iuran kepesertaan dan hanya diwajibkan membayar 6 bulan iuran untuk kembali mengaktifkan kepesertaan dari yang sebelumnya diwajibkan membayarkan 24 bulan. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengakui bahwa data peserta BPJS Kesehatan rentan diserang peretas. BPJS Kesehatan tidak tinggal diam dan terus meningkatkan standar keamanan yang dimiliki untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan BPJS Kesehatan telah menerapkan sistem keamanan teknologi informasi yang berlapis-lapis. Meski demikian, peluang untuk diretas masih terbuka karena dinamisnya perkembangan dunia peretasan.

“Masih dimungkinkan terjadinya peretasan, mengingat sangat dinamisnya dunia peretasan. Peretasan dialami oleh banyak lembaga baik di dalam maupun luar negeri,” kata Ghufron dalam konferensi virtual, Selasa (25/5/2021).

Ghufran menambahkan selain melakukan investigasi dan penelusuran jejak digital terhadap dugaan kebocoran data yang sedang banyak dibicarakan orang-orang, saat ini BPJS Kesehatan juga terus melakukan mitigasi terhadap hal- hal yang mengganggu keamanan data dalam proses pelayanan dan administrasi.

BPJS Kesehatan melakukan penguatan sistem keamanan TI terhadap risiko gangguan keamanan data, antara lain meningkatkan proteksi dan ketahanan sistem.

"BPJS Kesehatan terus berupaya maksimal agar data pribadi dan data lainnya tetap terlindungi,” kata Ghufron.

BPJS Kesehatan, kata Ghufron, juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, yakni Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Cybercrime Mabes Polri, Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), serta pihak lainnya dalam rangka memastikan kebenaran berita tersebut, serta mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

Sementara itu, Kabid Jaminan Keamanan Pusat Pertahanan Siber Kementerian Pertahanan (Kemhan) Kolonel Sus Trisatya Wicaksono mengatakan Kemhan berkepentingan dengan permasalahan dugaan kebocoran data Terdapat s kerja sama operasional antara Kemhan dengan BPJS Kesehatan terkait data anggota Kemhan dan TNI yang terdaftar di BPJS Kesehatan.

“BPJS Kesehatan dan kementerian/lembaga terkait akan bersama-sama menyelesaikan permasalahan ini secepatnya,” ujarnya.

Adapun SVP PT Sigma Cipta Caraka Imam Sukmana menuturkan perseroan akan membantu menangani kasus penawaran data di forum online sesuai dengan otoritasnya.

“Kami siap membantu upaya BPJS Kesehatan dan pihak-pihak yang berwenang lainnya dalam melakukan penanganan terhadap kasus penawaran data di forum online ini,” kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper