Gojek Tokopedia Merger, Awas! Hacker Incar Data Pengguna

Akbar Evandio
Selasa, 18 Mei 2021 | 16:39 WIB
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Ilustrasi kejahatan siber./Reuters-Kacper Pempel
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi merger dua raksasa ekonomi digital, Gojek dan Tokopedia diwajibkan meningkatkan keamanan data konsumen. Sebab, keduanya sempat dihadapkan dengan serangan siber hacker pada tahun sebelumnya.

Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC Pratama Persadha mengatakan bahwa bergabungnya Gojek dan Tokopedia punya konsekuensi pada pengelolaan data. Karena keduanya mengolah data dalam jumlah besar.

“Patut dicermati juga bahwa keduanya juga punya pengalaman kurang enak pada sistem informasinya. Tokopedia pada pertengahan 2020 digegerkan dengan bocornya 91 juta lebih data pemakai dan Gojek beberapa kali mengalami fraud pada banyak pemakai GoPay,” kata Pratama, Selasa (18/5/2021).

Pratama menyebutkan, makin besar sebuah platform, maka akan makin menarik perhatian pelaku kejahatan untuk mencoba menyerang. Dan bukan hanya hacker lokal saja yang mengincar, tetapi hacker global yang akan mengincar karena startup baru dengan nama GoTo ini sudah masuk kedalam level startup dengan valuasi terbesar di dunia.

Dikutip melalui CBInsight, melalui aksi merger ini pemegang saham Gojek akan memiliki 58 persen sementara pemegang saham Tokopedia akan memiliki 42 persen sisanya dengan potensi valuasi hingga US$40 miliar jika debutnya di pasar public berhasil dilakukan.

Sementara itu, berdasarkan data Statista, penilaian gabungan Gojek dan Tokopedia akan menjadikan GoTo sebagai startup dengan nilai tertinggi ke-12 di dunia dengan valuasi senilai US$17 miliar.

Penggabungan tersebut akan membuka pintu Indonesia dalam jajaran 20 unikorn teratas di dunia, yang sebagian besar terdiri dari perusahaan China dan Amerika Serikat.

Dia melanjutkan, dengan adanya fitur teknologi keuangan pada Gopay sehingga tidak hanya data pribadi yang berpotensi diretas oleh penjahat siber, tetapi juga uang konsumen turut berpeluang dicuri apabila pengamanannya tidak benar-benar kuat.

“Timing Gojek dan Tokopedia merger memang mengejar sebelum UU PDP disahkan, jadi belum ada aturan teknis macam-macam terkait pengamanan data pribadi. Namun, apabila nanti UU PDP sudah jadi, mereka tetap harus melakukan penyesuaian,” katanya.

Pratama menegaskan, pengamanan data harus menjadi fokus Tokopedia dan Gojek bila nanti aplikasi dan sistem benar-benar menyatu dalam satu satu wadah. Sebab, bergabungnya dua aplikasi anak bangsa ini akan melahirkan pembacaan data baru yang sangat tinggi nilai ekonomi maupun nilai bagi ketahanan nasional.

“Bagaimana tidak, keduanya akan menguasai jalur distribusi manusia, barang dan makanan. Tentu Negara juga harus melihat ini sebagai peluang sekaligus ancaman dari sudut pandang pengamanan data dan juga keamanan nasional,” ujarnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper