Bisnis.com, JAKARTA – PT Smartfren Telecom Tbk. (kode saham: FREN) mengharapkan perusahaannya mendapatkan tambahan pita frekuensi dalam jaringan 2,3 GHz yang dalam rencana pemerintah diperuntukkan untuk perangkat 5G.
Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys mengatakan tambahan 1 blok atau lebih pada pita frekuensi 2,3 GHz akan meningkatkan kualitas layanan Smartfren.
“Kami yakin tambahan ini akan memberikan manfaat besar untuk masyarakat, karena kebutuhan terhadap kegiatan virtual masih sangat tinggi,” kata Merza kepada Bisnis, Sabtu (18/4).
Dia menyebutkan jaringan 2,3 GHz Akan membantu perusahaan untuk ekspansi jaringan ke daerah baru dan meningkatkan kualitas layanan di daerah yang telah dilayani. Makin banyak blok yang diperoleh, layanan Smartfren makin mumpuni.
Merza mengatakan saat ini aktivitas virtual telah menjadi kebiasaan. Banyak masyarakat yang melakukan akvitas virtual melalui streaming video seperti untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, hiburan, hingga untuk bersilaturahmi melalui video call.
Seluruh aktivitas tersebut menggunakan bandwidth yang besar, sehingga dibutuhkan tambahan frekuensi atau tambahan kapasitas, agar lalu lintas data yang beredar tetap terjaga kelancarannya.
Berdasarkan data We Are Social 2021, jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai 202 juta pengguna, dari jumlah tersebut, sebanyak 107 juta aktif dalam menonton YouTube.
Kemudian dari sisi konten yang sering diakses setiap bulan, laporan tersebut menyebutkan sebanyak 98,5 persen pengguna internet menonton video online. Kondisi yang menandakan masyarakat makin bergantung terhadap kualitas jaringan yang mumpuni.
Merza menambahkan selain untuk meningkatkan kualitas layanan, tambahan spektrum frekuensi akan digunakan untuk memperluas jaringan ke daerah-daerah baru yang saat ini belum mendapat kesempatan menikmati layanan Smartfren.
“Idealnya dengan lebih banyak blok frekuensi yang didapat, tentu akan semakin besar kapasitas layanan yang dapat kami berikan, dan makin bermanfaat untuk masyarakat,” kata Merza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
