Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan teknologi asal Korea Selatan, LG Electronics memutuskan mundur dari bisnis ponsel pintar (smartphone) setelah terus alami kerugian selama hampir 6 tahun.
Dikutip melalui Bloomberg, produsen gawai ini pun menyebutkan divisi ponsel pintar mereka telah mencatat kerugian dengan total sekitar US$4,5 miliar atau sekitar Rp65,3 triliun selama hampir enam tahun.
“Pembicaraan untuk menjual sebagian bisnis ke Vingroup Vietnam gagal karena perbedaan persyaratan,” kata sumber LG seperti dikutip Bisnis.com, Senin (5/4/2021).
Adapun, saat ini perusahaan memutuskan untuk menghentikan produksi ponsel pintar. Selain itu, bakal menjual divisi smartphone yang merugi.
Sementara itu, dikutip dari The Verge, LG merugi US$187,2 juta, US$215,6 juta, dan US$134,5 juta berturut-turut selama tiga kuartal tahun lalu. Ini karena penjualan ponsel pintar yang merosot akibat pandemi Covid-19.
Menurut perusahaan riset Counterpoint, pada 2020 perusahaan tersebut hanya mengirimkan 23 juta ponsel. Sedangkan, kompetitor dari Negara yang sama Samsung bisa mengirimkan 256 juta gawai.
Baca Juga Ponsel Lipat, Ini Beda Xiaomi Mi Mix Fold, Samsung Galaxy Z Fold2, Huawei Mate X2, Motorola Razr 5G |
---|
Tidak hanya itu, di negara asalnya, Korea Selatan pangsa pasar LG hanya 13 persen atau jauh di bawah Samsung yang menguasai 65 persen. Bahkan, vendor asal Amerika Serikat (AS) Apple memiliki pangsa 21 persen di Negeri Ginseng tersebut.
LG pun akhirnya memutuskan untuk menyetop produksi ponsel. Divisi ponsel pintarnya juga hanya menyumbang 7,4 persen dari pendapatan pada kuartal IV/2020.
Selain itu, juru bicara LG mengatakan bahwa apabila perusahaan menghentikan bisnis ponsel pintar mereka, maka sekitar 60 persen staf akan dipindahkan ke unit bisnis lain atau afiliasi LG.
Keputusan ini membuat LG masuk dalam perusahaan yang menyerah di bisnis ponsel pintar. Sebelumnya, berbagai merek telah lebih dulu mengalihkan divisi mereka kepada pihak ketiga.
Contohnya, Nokia yang menyerahkan bisnis mereka ke HMD, Blackberry ke TCL dan tahun ini diserahkan lagi ke OnwardMobility. Selain itu, tidak ketinggalan Motorola yang sempat berpindah tangan ke Lenovo.