Pasar PC Bisa Kembali Pulih Tahun Ini, Asal Lakukan Ini

Akbar Evandio
Rabu, 31 Maret 2021 | 06:44 WIB
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Ilustrasi chip/ Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Vendor laptop diperkirakan menghadapi tantangan dalam memenuhi permintaan laptop masyarakat akibat kelangkaan terhadap komponen laptop dan PC. 

Pendiri dan pemerhati gawai dari komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan industri PC mengalami penurunan produksi lantaran terbatasnya pasokan chipset.

“Kehadiran mobil listrik membuat permintaan chipset naik tajam, sementara pabrikan chipset ini masih terbatas, apalagi chipset dengan fabrikasi teknologi terkini seperti 7nm dan 5nm, yang hanya bisa dibuat oleh TSMC Taiwan dan Samsung Korea,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Selasa (30/3/2021).

Dia melanjutkan, permintaan PC turut berkejaran dengan permintaan GPU untuk menambang uang digital seperti bitcoin yang makin marak beberapa waktu ke belakang serta produksi ponsel pintar dengan permintaan yang cukup signifikan terhadap teknologi 5G.

“Bahkan, perang dagang Amerika dan China, membuat pabrikan chipset China juga sulit berakselerasi mengejar ketinggalan. Semua kendala ini akhirnya berimbas kepada semua jenis produk yang membutuhkan chipset, termasuk PC, yang sekarang mulai terlihat ada kenaikan harga dan kelangkaan,” katanya.

Lebih lanjut, dia menilai sampai akhir 2021 kelangkaan chipset masih akan terjadi karena permintaan pasar terus meningkat. Padahal, pabrikan chipset sulit untuk bertambah karena butuh waktu yang panjang membangun pabrik yang baru.

“Sementara ini yang mungkin dilakukan adalah pabrikan chipset yang sudah ada mengoptimalkan kemampuan produksinya, dan juga memperluas pabriknya untuk menambah kemampuan produksi,” katanya

Namun, pengamat telekomunikasi dari ITB Ian Joseph Matheus Edward menilai kelangkaan pasokan chipset merupakan peluang yang bisa dimanfaatkan para pemain PC lokal.

“Adanya permintaan yang tinggi, tetapi barang langka, akan mendorong harga. Memang kebutuhan dunia meningkat, termasuk negara pembuat. Namun, untuk hal ini peluang industri dalam negeri seharusnya bisa memanfaatkan,” ujarnya.

Menurutnya, apabila para vendor lokal melakukan koordinasi perdagangan dan industri khususnya kebutuhan akan PC maupun notebook, maka tidak mustahil masing-masing pemain dapat mencatatkan pertumbuhan di kisaran 25 persen—30 persen.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper