Gara-Gara Ini, Pangsa Pasar PC Indonesia Turun 28,3 Persen

Akbar Evandio
Senin, 29 Maret 2021 | 16:23 WIB
Ilustrasi Desktop PC
Ilustrasi Desktop PC
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Firma riset International Data Corporation Indonesia (IDC) menemukan penurunan pangsa pasar Personal Computing (PC) Indonesia, termasuk desktop, notebook, dan workstation hingga 28,3 persen (yoy) pada 2020 dengan total 3,04 juta unit dikirimkan ke Indonesia.

Market Analyst IDC Indonesia Stallone Hangewa mengatakan kendala pasokan barang yang berlangsung memberikan dampak negatif pada pasar PC tradisional di Indonesia baik untuk segmen konsumen maupun komersial.

“Tingginya permintaan dari pasar konsumer dikarenakan banyak keluarga yang tiba-tiba memerlukan notebook untuk dapat bekerja dari rumah dan melakukan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Selain itu, dikarenakan permintaan akan PC di seluruh dunia meningkat secara signifikan, alokasi pasokan menjadi tantangan utama bagi PC vendor di Indonesia,” ujarnya dalam siaran pers, Senin (29/3/2021).

Menurutnya, kendala pasokan tersebut membuat banyak PC vendor memutuskan untuk memprioritaskan pasokan PC mereka untuk pasar dengan Average Selling Price (ASP) yang tinggi, berfokus pada pasar yang mature dan produk high-end untuk memaksimalkan profit.

“Hal ini berdampak signifikan pada pengiriman PC di Indonesia, yang biasanya merupakan pasar yang didominasi dengan produk low-end dengan ASP yang rendah. Dengan demikian, PC vendor tidak bisa mendapatkan semua pasokan yang mereka butuhkan dan hal ini berkontribusi terhadap penurunan yang signifikan pada pengiriman PC pada 2020,” katanya.

Lebih lanjut, dia menjelaskan pengiriman desktop dan notebook masing-masing turun 41,8 persen dan 23,2 persen (yoy) pada 2020.

“Pandemi Covid-19 memberikan dampak buruk terhadap permintaan akan desktop terutama di segmen komersial dikarenakan perusahaan mengalihkan pembelian perangkat komputer ke notebook guna mengakomodasi karyawan mereka untuk bekerja dari rumah dan menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan selama periode PSBB,” tuturnya.

Dia mengatakan dari sisi Enterprise dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan sebagian besar perusahaan memutuskan untuk menunda atau membatalkan pembelian perangkat dikarenakan meningkatnya ketidakpastian akan kondisi ekonomi.

Namun, dia melanjutkan bahwa tidak seperti segmen lainnya, pendidikan adalah satu-satunya segmen yang mencatatkan peningkatan secara yoy pada 2020 dengan pertumbuhan sebesar 21,4 persen didorong oleh pengadaan PC untuk pembelajaran jarak jauh.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper